Jakarta, CNN Indonesia -- Di hari terakhir menjabat sebagai Gubernur aktif DKI Jakarta, Kamis (27/10), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melepas 50 marbut atau penjaga masjid berangkat umrah ke Mekah, Arab Saudi. Hari ini, Ahok yang merupakan calon gubernur DKI Jakarta akan cuti untuk mengikuti masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Program memberangkatkan marbut umrah dibiayai oleh dana hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta.
Menurut Ahok, jumlah 50 marbut yang berangkat menunaikan ibadah umrah itu masih terlalu kecil. Dia justru mewacanakan untuk memberangkatkan umrah 100 marbut setiap dua bulan. Wacana ini muncul lantaran ada 30 ribu marbut yang menunggu untuk diberangkatkan umrah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tiap tahun cuma tambah 10 marbut, sampai saya berhenti jadi gubernur juga enggak sampai 100 marbut yang berangkat. Kalau perlu berangkatkan 100 marbut untuk umrah tiap dua bulan," kata Ahok dalam sambutannya dihadapan para marbut di Balai Kita, Jakarta kemarin.
Program memberangkatkan marbut umrah sudah berlangsung sejak 2013. Di tahun 2014, marbut yang diberangkatkan berjumlah 30 orang. Jumlah itu meningkat menjadi 40 orang pada 2015. Para marbut itu berasal dari seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
Ahok beranggapan program memberangkatkan marbut tidak membutuhkan biaya besar dan dana hibah juga akan bermanfaat. Marbut, kata Ahok, layak diapresiasi karena sudah bekerja dengan ikhlas tanpa mengharap gaji.
Selain memberangkatkan marbut umroh, Ahok juga berencana memberangkatkan PNS yang kerap menjadi pembaca doa pada berbagai kegiatan di Balai Kota untuk menjadi petugas pendamping saat haji.
Kepala DMI DKI Jakarta Makmun Al-Ayyubi menyatakan marbut yang berhak berangkat umrah diseleksi terlebih dahulu. Syarat-syarat itu berupa lama waktu bekerja sebagai marbut, bisa adzan dan imam shalat, dan hafal minimal 10 surat pendek Al-Quran.
Selain diberangkatkan umrah, para marbut juga menerima insentif sebesar Rp600 ribu setiap bulannya.
(wis/sur)