Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke Kantor Wakil Presiden untuk berpamitan dengan Jusuf Kalla setelah menjalani acara serah terima jabatan dengan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, Rabu (26/10). Ahok, sapaan Basuki mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, JK meminta dirinya untuk tidak banyak bicara.
"Nasihat itu mirip-mirip, lah. Jangan banyak ngomong lah," kata Ahok usai bertemu JK di kantornya.
Nasihat JK kepada Ahok serupa dengan nasihat yang diberikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Mega saat itu meminta agar Ahok tak banyak bicara politik sebagai imbas dari polemik penistaan agama yang melilit calon petahana itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok sendiri sudah menjalani nasihat tersebut sejak beberapa hari terakhir. Kini, ia memang cukup hati-hati dalam berbicara. Terutama tema soal politik. Ahok bahkan tak berpidato saat prosesi pengambilan nomor urut pasangan calon yang digelar KPU DKI Jakarta, kemarin malam.
Tugas itu diserahkan Ahok kepada pasangannya, Djarot Saiful Hidayat.
Kepada wartawan, Ahok juga mengklaim menjalin hubungan baik dengan Jusuf Kalla ketika sang Wakil Presiden menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Ahok memandang JK adalah sosok yang mendorongnya maju di Pemilihan Legislatif 2009. "Saya masuk Golkar semasa beliau, banyak orang tak tahu bahwa yang memasukkan saya sebagai caleg dari Bangka Belitung adalah Pak JK," ujarnya.
Sebelum pamitan ke Jusuf Kalla, Ahok telah terlebih dulu pamitan ke Presiden Joko Widodo pada Senin (24/10).
Kepada Jokowi, Ahok melaporkan hasil pekerjaan yang masih harus diselesaikan, mulai dari persiapan Asian Games 2018 hingga pembangunan Jakarta Light Rail Transit (Jakarta LRT).
Hari ini posisi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta resmi digantikan oleh Plt Soni Sumarsono. Acara pelantikan digelar di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Mendagri Tjahjo Kumolo. Soni adalah pejabat eselon I Kemendagri dan bekas aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
(wis/obs)