Jakarta, CNN Indonesia -- Luapan Sungai Citarum membuat permukiman warga di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Bandung, Jawa Barat, kebanjiran. Di sejumlah tempat, ketinggian air mencapai hingga 2 meter.
"Banjir sempat surut 40-50 cm, baru naik lagi. Ada yang mencapai 2 meter," kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Ari, seperti dilansir
Detikcom.
Sungai Citarum meluap setelah hujan dengan curah tinggi terus mengguyur Bandung. Di kelurahan Andir terdapat 5 RW yang terendam, yakni RW 06, 07, 08, 09, dan RW 13.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Baleendah, banjir juga terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Air merendam permukiman penduduk di kawasan itu dengan ketinggian berkisar 50 cm hingga 1 meter.
Antara melaporkan bahwa genangan air sudah terjadi sejak Jumat malam (28/10), dan terus meningkat setelah Sabtu siang hujan mengguyur kawasan hulu Citarum di kawasan Majalaya, Kertasari, Cicalengka serta di wilayah Kota Bandung.
Dua ruas jalan di pinggir aliran Sungai Citarum tersaput air aliran sungai. Selain itu, sejumlah tembok beton yang disiapkan untuk dipancangkan di pinggir Sungai Citarum, tepatnya di dekat jembatan perbatasan Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang juga terendam banjir.
Meski demikian, pengerjaan proyek pemancangan beton itu tetap dilakukan hingga sore hari sesuai jam kerja.
Ribuan warga korban banjir dilaporkan sudah mengungsi ke lokasi aman. Selain ke rumah kerabatnya, juga ke beberapa fasilitas umum seperti Aula Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, GOR KNPI, GOR Bulutangkis Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot dan lainnya.
"Rumah kami sudah teredam sedalam 1,5 meter, tidak memungkinkan untuk bertahan dan tinggal di rumah," kata Kartinah, warga Kelurahan Andir yang mengungsi di GOR bulutangkis di lokasi itu.