Panglima: TNI Berdiri di Atas Semua Golongan

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2016 10:59 WIB
TNI akan diperbantukan sebagai bantuan kendali operasi atau BKO di tubuh Polri dalam unjuk rasa 4 November mendatang.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di GOR Heroik, Grup-1 Kopassus, Serang, Banten. (Dok. Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan siap mengantisipasi segala upaya dan kegiatan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan NKRI. Institusi yang dipimpinnya akan mengerahkan apapun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinekaan.

Terkait unjuk rasa bertajuk 'Aksi Bela Islam' pada 4 November mendatang, TNI akan diperbantukan sebagai bantuan kendali operasi atau BKO di tubuh Polri. Sebanyak tujuh ribu personel gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jaya akan mengamankan unjuk rasa yang diselenggarakan oleh sejumlah organisasi masyarakat keagamaan.

“Saya sampaikan, TNI all out dan siap mengerahkan kekuatan, termasuk saya, TNI siap setiap saat selama 24 jam. TNI siap BKO (Bawah Kendali Operasi) kan pasukan kepada Polri, kami berada di belakang dan Polri di depan,” kata Gatot dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (31/10).
Gatot menegaskan TNI berdiri di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, mempersatukan suku, agama dan ras demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Sebagai tentara nasional, para prajuritnya tidak boleh tersekat-sekat dalam keragaman suku, agama, ras dan golongan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tegakkan kesatuan komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," tegas Gatot.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menyatakan, selama menjalankan tugasnya, TNI tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagai negara yang berdasarkan hukum, dia mengimbau masyarakat untuk selalu taat kepada aturan hukum dan tidak bertindak semau-maunya sendiri. Siapa pun yang bersalah, kata Gatot, akan diserahkan keada aparat penegak hukum.
Presiden RI Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi TNI telah mengamanatkan kepada TNI agar memegang teguh jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.

TNI pun diperintahkan untuk bisa menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan bangsa dan terus menjaga kebhinneka tunggal ika. Hal itu demi mempertahankan Indonesia sebagai bangsa majemuk yang kuat dan solid.

"Sebagai alat negara, TNI tidak menolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi SARA, TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," tegas Gatot. (yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER