Panglima TNI Tak Tolerir Kerusuhan Demo 4 November

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 12:36 WIB
Tentara harus bantu pengamanan demo tersebut. Namun, kepentingan sebagian besar masyarakat yang tidak ikut aksi harus dikedepankan dalam pengamanan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pasukannya tak menolerir potensi tindakan kerusuhan saat demo 4 November. (Dok. Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pasukannya untuk tak menolerir aksi 4 November jika nantinya ada kerusuhan yang dilakukan massa.

Saat memimpin apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka pilkada serentak, Rabu (2/11), Gatot memerintahkan pasukannya untuk menjaga aksi 4 November.

Menurut Gatot, tentara harus membantu pengamanan penyampaian aspirasi dalam aksi tersebut. Namun, kepentingan sebagian besar masyarakat yang tidak ikut aksi harus dikedepankan dalam pengamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila demo meningkat jadi anarkis bahkan radikal maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia jangan sampai terkena dampak. Saya pastikan yang demo sebagian kecil (rakyat), yang tidak berdemo sebagian besar," kata Gatot.

Gatot juga menjamin sikap TNI yang tak akan memaklumi gerakan pecah belah bangsa. Untuk menjaga persatuan, ia memerintahkan pasukannya untuk tak ragu bertindak jika aksi 4 November berakhir ricuh.

Gatot pun berkata akan melindungi anak buahnya, dan menjamin tak akan ada pidana yang dikenakan pada personil TNI selama mereka bertugas sesuai prosedur.

"Apabila ada dampak berakibat pada dirimu, jangan ragu lakukan itu. Saya yakin kau tidak akan dipenjarakan karena Panglima TNI yang berikan perintah," ujarnya.

Dalam menjaga aksi 4 November, personil TNI akan bekerjasama dengan aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta. Total terdapat 18 ribu personil keamanan gabungan yang akan mengamankan aksi nanti. (rel/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER