Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah mahasiwa berencana mengadang Presiden Joko Widodo di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jakarta, Selasa (8/11). Namun rencana tersebut gagal karena persiapan belum matang.
Meski gagal, Koordinator Aksi Anhar Tanjung mengatakan, aksi tersebut akan dilaksanakan di kemudian hari sebagai bentuk protes atas kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama.
"Untuk hari ini enggak bisa, persiapan kami belum matang. Kami hindari bentrokan dengan aparat, tapi kami pastikan di kemudian hari akan ada aksi (adang Jokowi)," kata Anhar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/11).
Menurut Anhar mengakui di internal elemen pemuda dan mahasiswa juga masih ada pro dan kontra sehingga aksi urung digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sudah berkumpul di titik pertemuan, tapi setelah itu sepakat untuk hari ini ditunda, bukan gagal," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, rencanya ada sekitar 100 orang dari berbagai elemen masyarakat yang akan mengikuti aksi pengadangan Jokowi saat berkunjung ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Dari hasil pantauan CNNIndonesia.com sejumlah aparat telah berjaga di sekitar lokasi untuk melakukan pengawalan terhadap aksi tersebut. Petugas yang berjaga terdiri dari kepolisian dan anggota TNI serta Pasukan Pengaman Presiden.
Sebelumnya Anhar melalui keterangan tertulis mengajak mahasiswa dan pemuda untuk ikut aksi mengadang Jokowi. Titik kumpul ditentukan di Kantor GPII/PII dan berangkat bersama ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di sekitar Tugu Tani, Jakarta Pusat.
(sur/abm)