Jokowi Perintahkan TNI Tak Tolerir Pengadu Domba

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 16:48 WIB
Jokowi menduga kerusuhan usai salat Isya dalam demo aksi anti Ahok terjadi karena ditunggangi aktor politik, namun tak menjelaskan siapa yang dimaksud.
Presiden memerintahkan TNI tak menolerir gerakan untuk memecah belah melalui politisasi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan agar tak menolerir upaya pemecahan bangsa melalui politisasi. Hal itu disampaikan langsung kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo dan seluruh prajurit TNI.

"Saya telah memerintahkan tidak menolerir gerakan memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi. Jangan ragu bertindak untuk keutuhan NKRI," kata Jokowi di Mabes TNI AD, Senin (7/11).

Ia menegaskan kembali hal ini supaya aparat, terutama TNI, ingat Indonesia terdiri dari kemajemukan yang perlu terus direkatkan dan dijaga kesatuannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 4 November lalu, Jokowi menduga kerusuhan usai salat Isya dalam demo aksi anti Ahok terjadi karena ditunggangi aktor politik.

Namun, ia bungkam ketika dikonfirmasi masih berlanjutnya upaya memecah belah bangsa oleh tokoh politik itu. "Nanti kita lihat," katanya.

Minta Kesolidan

Tetapi pada hari ini, di hadapan 2.185 prajurit TNI AD, AL, dan AU, ia meminta kesolidan mereka di setiap lapisan mempersatukan Indonesia. Kekompakan TNI bersama Polri juga diminta sehingga menjaga kesatuan ras, suku, dan agama di Indonesia.

"Bukan hanya saya. Seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengapresiasi soliditas, kekompakan, dan cara persuasif mengamankan Jakarta," tuturnya.

Setelah memberikan amanat, Jokowi menyalami satu per satu prajurit di barisan depan. Ia berterima kasih atas kerja keras yang dilakukan di lapangan.

"Saya ucapkan terima kasih. Saya tahu di lapangan mereka bekerja keras dari pagi sampai pagi," tuturnya.

(asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER