Jihad Pasukan Oranye Usai Demo Anti Ahok

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 08:32 WIB
Demo anti Ahok tak hanya meninggalkan kemarahan sebagian orang, namun juga meninggalkan sampah yang bertebaran di mana-mana.
Demo anti Ahok tak hanya meninggalkan kemarahan sebagian orang, namun juga meninggalkan sampah yang bertebaran di mana-mana. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumat pekan lalu bisa jadi menjadi hari yang panjang bagi Saefullah. Saat para ‘pengawal fatwa’ MUI melakukan unjuk rasa dan meninggalkan sampah, saat itu petugas oranye, macam dirinya, bekerja lebih keras.

Berseragam oranye, Saefullah dan petugas lainnya membersihkan sampah-sampah yang bertebaran usai unjuk rasa anti Ahok—gubernur DKI Jakarta, pekan lalu.

Mereka melakukannya dari malam hingga menjelang subuh. Ada sapu lidi bertangkai panjang. Ada pula tong sampah yang menemani. Tujuan akhir mereka adalah Tempat Pembuangan Sampah terpadu, Bantar Gebang, Bekasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bersih bersih sekitar sini, dari ujung (Patung Kuda) sampai dekat Harmoni sana," kata Saefullah, salah seorang petugas kebersihan pada Jumat malam lalu.

Tahun ini adalah tahun ketiga dia bekerja sebagai petugas kebersihan di Jakarta. Baginya, demo anti Ahok yang digelar sejak Jumat pagi hingga malam—berakhir ricuh, meninggalkan banyak sampah di mana-mana.

Wajah lelah tampak dari raut mukanya. Tak hanya itu, sisa gas air mata pun bikin mata pria itu perih. Padahal, kericuhan sudah berkahir sejak dua jam lalu. Dia juga dirinya sudah pakai pasta gigi untuk dioleskan ke mukanya, guna mengurangi perih di mata.

Dia menyayangkan aksi demonstrasi hari itu yang meninggalkan banyak sampah.

“Saya suka mikir, apa untungnya demo demo, kalau akhirnya malah nyampah, ngerusak Jakarta, saya sedih," kata Saefullah.

Usai aksi damai digelar, tercatat ada sekitar 75 ton sampah yang dihasilkan. Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyatakan 500 pekerja harian lepas dikerahkan untuk mengumpulkan sampah. Seperti dilansir Berita Jakarta, sampah yang bertebaran pada malam itu didominasi dengan botol, streoform, kayu, batu dan plastik.
Demo anti Ahok berujung kericuhan dan meninggalkan sampah di mana-mana (CNNIndonesia/Andry Novelino)Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Demo anti Ahok berujung kericuhan dan meninggalkan sampah di mana-mana (CNNIndonesia/Andry Novelino)
Sampah Bertebaran

Penumpukan pun ada pada sedikitnya sepuluh titik. Ini terdiri dari Masjid Istiqlal; Jalan Medan Merdeka Timur; Jalan Medan Merdeka Barat; Jalan Medan Merdeka Selatan; Jalan Medan Merdeka Utara; Bundaran HI; Tugu Tani; Senen; Gajahmada; dan Hayam Wuruk.

Tak hanya Kang Epul, sapaan akrab Saefullah, Atib pun melakukan hal serupa malam itu. Dia bersih-bersih di kawasan Istana Negara.

“Sampahnya begini banyak, jadi apa apa juga," kata Atib.

Keringatnya bercucuran malam itu dan membuat seragamnya basah. Macam Saefullah, dirinya pun tak suka dengan aksi unjuk rasa karena hanya meninggalkan sampah yang berserakan.

Dia mengatakan dirinya tak mempersoalkan apa yang dikritik dalam demo itu, asal tak membuang sampah sembarangan. Ada bekas mobil yang dibakar. Sampah-sampah lainnya pun bertebaran.

"Saya enggak masalah, bener deh, mau demo Pak Ahok, mau demo Pak Jokowi, saya sih terserah, asal jangan bikin kerjaan kita dua kali," kata dia.

Demo anti Ahok, mungkin masih meninggalkan kemarahan sebagian orang. Tetapi, tak meninggalkan sampah secara sembarangan, mungkin akan meringankan pekerjaan Saefullah dan Atib, pada malam-malam berikutnya. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER