Kurang dari 5 Persen Warga Indonesia Belum Rekam E-KTP

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2016 12:49 WIB
Perekaman data e-KTP sementara ini akan diprioritaskan di 101 daerah yang hendak menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017.
Warga Kebayoran Lama Utara mendatangi loket layanan e-KTP di Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri mengklaim telah menyelesaikan perekaman data KTP elektronik sebanyak 95,3 persen penduduk yang wajib memiliki kartu identitas tersebut. Sehingga ada sekitar 4,7 persen masyarakat yang belum memiliki kartu identitas elektronik. Perekaman data diyakini akan selesai pertengahan 2017.

Menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, masyarakat harus ikut aktif melakukan perekaman agar target penyelesaian data e-KTP dapat terwujud tahun depan. Ia berkata, perekaman e-KTP akan selalu terhambat jika masyarakat tak memiliki inisiatif untuk melakukan hal tersebut.

"Kalau yang di desa (perekaman) door to door, di Jakarta kan sulit orang bisa pulang tengah malam. Nah ini kan inisiatif untuk merekam datanya, nama anda sudah ada di data tapi kan mengecek statusnya yang terhambat," ujar Tjahjo di Kantor Kemdagri, Jakarta, Kamis (10/11).
Perekaman data e-KTP pun sementara akan diprioritaskan di 101 daerah yang hendak menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017. Prioritas diberikan agar pendataan pemilih oleh Komisi Pemilihan Umum tidak terganggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendukung kelancaran perekaman data, Kemdagri akan menggelar tender pencetakan blanko e-KTP senilai Rp305 miliar. Rencananya, Kemdagri akan membeli 17 juta blanko e-KTP dengan dana tersebut.

Jika perekaman telah selesai, Kemdagri yakin masalah data ganda kependudukan akan hilang. Data kependudukan baru nantinya akan digunakan sebagai basis pendataan pemilih di Pemilu 2019.
"Perekaman pertengahan tahun depan selesai, karena pelaksanaan tahapan Pemilu 2019 sudah dimulai pertengahan tahun depan," tutur Tjahjo. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER