Jakarta, CNN Indonesia -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan para pemilih tak lagi mendukung calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena efek dari peristiwa Surat Al-Maidah ayat 51.
Dalam survei terbaru LSI yang dirilis hari ini, elektabilitas pasangan petahana Ahok-Djarot Saiful Hidayat menurun drastis. Dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen.
"Al Maidah
effect membuat pendukung meninggalkan Ahok. Kontroversi dan protes itu berujung pada aksi demo besar-besaran sebanyak dua kali," kata Peneliti LSI Ardian Sopa, di Kantor LSI, Jakarta, Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardian menjelaskan mayoritas responden yakni 73,2 persen berpandangan Ahok bersalah soal Al-Maidah. Sebanyak 65,7 persen perpendapat Ahok menista agama dan 63,7 persen beranggapan Ahok harus diproses hukum.
Selain Al-Maidah
effect, alasan beralihnya pendukung Ahok juga disebabkan karena tingkat kesukaan terhadap Ahok teris menurun.
Ardian menjabarkan pada survei Maret 2016, tingkat kesukaan Ahok ada di posisi 71,3 persen. Pada Juli menurun menjadi 68,9 persen dan Oktober 58,2 persen. Saat ini tingkat kesukaan di bawah 50 persen yakni 48,3 persen.
Ardian menyebut masyarakat juga khawatir jika Jakarta berada di bawah Ahok, akan menimbulkan beragam gejolak sosial.
"Gelombang penolakan ini tidak akan cepat hilang bisa jadi terus menerus apalagi ada penolakan pengusiran saat kampanye. Dengan fakta itu masyarakat khawatir," tutur Ardian.
LSI juga melihat dua pesaing Ahok-Djarot, menjadi pilihan untuk Jakarta yang lebih stabil. Ardian mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menampilkan citra damai, ramah, sopan, dan tanpa penolakan.
Anies-Sandi sebelum Ahok tersangka memiliki elektabilitas terendah dengan 20 persen. Setelah Ahok berstatus tersangka, pasangan nomor urut tiga ini, menduduki posisi pertama dengan 31,9 persen. Sementara pendukung Agus-Sylvi dari 20,9 persen melonjak menjadi 30,9 persen.
Alasan terakhir, kata Ardian, perginya pendukung Ahok karena efek buruk status tersangka. Menurut Ardian, image tersangka Ahok mempengaruhi dukungan terhadap Ahok. Selama ini, pejabat yang menjadi tersangka dituntut mundur, saat ini justru sebaliknya dikampanyekan menjadi pejabat publik.
"Ahok seakan-akan melawan tradisi itu," ujar Ardian.
Elektabilitas Bisa Naik
LSI menilai elektabilitas Ahok yang menurun itu masih bisa digenjot. Ardian menyebut Ahok harus bisa merebut hati mayoritas pemilih islam yang terluka.
Ahok juga bisa kembali naik, jika mampu memainkan 'victim playing' atau bertindak sebagai korban.
"Bermain peran menjadi korban bahwa dia tidak salah salah berstatus sebagai tersangka," tutur Ardian.
Ahok juga bisa berhasil jika Anies dan Agus tak bisa mengambil hati masyarakat Jakarta.
"Gunakanlah data ini untuk kebaikan Pak Ahok," ujar Ardian.
(asa)