Mabes Polri Bantah Tito Kumpulkan Netizen Pendukung Ahok

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Nov 2016 00:36 WIB
Kapolri bertemu pegiat media sosial 23 November lalu. Forum itu menghasilkan Piagam Masyarakat Anti Hoax.
Kapolri bertemu pegiat media sosial 23 November lalu. Forum itu menghasilkan Piagam Masyarakat Anti Hoax. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri membenarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertemu dengan sejumlah pegiat media sosial. Namun, pertemuan itu hanya dihadiri netizen pendukung calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Sudah kami konfirmasi. Itu (isu Tito bertemu pegiat media sosial pendukung Ahok) fitnah," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Jumat (25/11).

Rikwanto mengatakan, kepolisian memang selalu beraudiensi dengan pegiat media sosial dalam periode tertentu. Forum itu diadakan untuk mensosialisasikan pesan Polri kepada publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya yang kemarin itu. Kebetulan Pak Kapolri mau mengarahkan," ujarnya.
Pegiat media sosial Enda Nasution, yang turut hadir dalam pertemuan dengan Tito tersebut, menyebut stabilitas keamanan Jakarta terkait penyebaran informasi palsu merupakan perhatian utama forum itu.

Enda berkata, pertemuan tanggal 23 November itu menghasilkan resolusi bertajuk Piagam Masyarakat Anti Hoax yang memuat sepuluh butir pemberantasan informasi palsu.

Selain Enda, ada beberapa tokoh yang aktif di medium digital seperti Wicaksono alias Ndoro Kakung, Koko Dirgantoro, Shafiq Pontoh, Harry Sufehmi, dan Andrew Darwis.

Enda berkata, akurasi fakta dari informasi yang belakangan beredar di media sosial menjadi perhatian banyak komunitas pegiat literasi internet.

Dari hasil pembicaraan dengan Tito, Enda menyebut beberapa pihak yang ingin memanfaatkan kasus Ahok untuk mengganggu stabilitas negeri. Salah satu caranya ditempuh melalui media sosial.
(abm/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER