Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menjawab sindiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkait komunikasi di antara partai politik pendukung pemerintah.
Cak Imin sempat mengatakan, selama ini usulan partainya tidak selalu didengarkan Jokowi.
Menurut Jokowi, ia tak pernah memperlakukan satu atau dua partai politik spesial terutama dalam menerima masukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak kok. Semua sama. Pasti dicatat dulu. Semua partai dicatat," kata Jokowi saat menjamu Cak Imin makan siang di Istana Merdeka, Selasa (29/11).
Cak Imin sebelumnya menyatakan, usulan dari PKB terlebih dahulu dicatat oleh Jokowi sebelum benar-benarkan dijalankan. Sementara jika usulan itu datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi langsung menjalankan saran tersebut.
Sementara di Istana, Cak Imin menuturkan, para kyai harus kerja lebih banyak lagi jika ingin peran PKB dalam pemerintahan semakin efektif. Usulan PKB dapat lebih mudah terdengar apabila jumlah kursi bertambah.
Periode 2014-2019, PKB mengantongi 47 kursi. Sementara itu, PDI Perjuangan menguasai 109 dan 560 kursi di DPR.
"Kalau kursinya banyak, pasti didengar Presiden lebih banyak. Kalau kursinya sedikit ya PDIP dulu dibanding PKB," tutur Cak Imin sembali tertawa dan tersenyum malu.
Menanggapi curhatan itu, Jokowi tertawa terbahak-bahak bersama Cak Imin di Beranda Istana Merdeka.
"Kalau enggak dicatat, lupa. Dicatat semua. Pelaksanaannya tentu saja kan ada kalkulasinya," ujar Jokowi yang juga kader PDIP.
Dalam jamuan makan siang tersebut, komunikasi politik Jokowi dengan partai politik pendukung pemerintah memang dibahas secara spesifik. Jokowi berjanji untuk semakin intensif berkomunikasi bersama partai.
"Memang kami ini sangat sering bertemu. Tapi memang ini akan lebih diseringkan lagi. Sehingga semuanya jadi tersambung," kata Jokowi di Beranda Istana Merdeka, Selasa (29/11).
Sementara itu, Cak Imin sempat tertawa saat dikonfirmasi langkah konkret PKB terutama menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
"Kalau diperlukan ya terserah Presiden. Insya Allah kami akan terus bersama Pak Jokowi," ucap Cak Imin.
Usai Aksi Bela Islam II, 4 November, Jokowi rajin 'membuka' pertemuan bersama petinggi partai politik. Pertemuan itu dikemas dengan makan siang dan minum teh bersama di Beranda Istana Merdeka.
Diplomasi ini dimulai dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiga pekan lalu. Berlanjut dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta partisipasi partai politik dalam menjaga kedamaian, kesatuan, dan persatuan Indonesia.
(rdk/rdk)