Akom Tak Hadiri Rapat Pergantian Ketua DPR Malam Ini

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 20:26 WIB
Ade Komarudin tak bisa menghadiri rapat Bamus yang akan membahas pergantian kursi ketua DPR karena harus berobat ke luar negeri.
Ade Komarudin (kiri) tidak bisa menghadiri rapat Bamus yang akan membahas pergantian kursi ketua DPR karena harus berobat ke luar negeri. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ade Komarudin alias Akom memastikan tidak bisa hadir dalam Rapat Badan Musyawarah (Bamus) Selasa malam (29/11), yang membahas nasibnya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Akom mengatakan, ia tidak bisa hadir karena harus berobat ke luar negeri.

"Saya tidak bisa hadir (Bamus), sudah saya undur-undur untuk urusan kesehatan saya, tidak bisa kalau (Bamus) malam ini, saya harus berangkat. Sudah pesan tiket, tidak bisa ditunda lagi," kata Akom di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/11).

Rapat Bamus bertujuan untuk membahas pergantian ketua DPR dari Akom ke Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akom menjelaskan, ia sudah meminta kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham untuk menyampaikan ke pimpinan DPP Partai Golkar agar rapat Bamus dilaksanakan Kamis sore (1/12). Namun, Idrus menolak permintaan Akom.

"Tadi saya minta Kamis sore saja, biar saya pimpin juga rapatnya, semua saya pimpin, tapi saya tidak tahu kenapa permintaan saya ditolak juga," kata Akom.

Padahal, kata Akom, permintaan tersebut bertujuan agar tidak timbul kecurigaan dan fitnah di masyarakat mengenai pergantian Ketua DPR.

"Ya sudah, karena (rapat Bamus) jadinya malam ini, jam delapan saya tidak bisa (hadir) semoga semuanya lancar dan undangan sudah sampai semua," kata Akom.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memastikan, rapat Bumas akan dilaksanakan malam ini sehingga pelantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR bisa segera dilaksanakan.

"Semua sudah setuju dalam rapat Bumas nanti malam, ini agar semuanya segera selesai yah," kata Fadli.

Pergantian ini, kata Fadli bukan langkah untuk mengubah struktur kepemimpinan DPR, tetapi sebagai upaya pengembalian jabatan yang memang telah lebih dulu dijabat Setya Novanto.

"Dulu kan memang Setya Novanto sebagai ketua, sekarang dikembalikan. Semuanya sudah setuju, Pak Akom juga setuju," kata Fadli.

Akom menjabat sebagai Ketua DPR sejak 11 Januari 2016. Golkar menunjuknya menggantikan Setya yang mengundurkan diri setelah terseret kasus 'Papa Minta Saham'. (rel/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER