Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta buruh untuk tidak ikut berdemo bersama massa dari berbagai organisasi Islam yang menuntut proses hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hari ini, 2 Desember.
"Aksi buruh boleh, tapi jangan bersamaan hari ini," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Jumat.
Walau demikian, informasi soal rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia di depan Balai Kota ternyata belum sampai ke telinga pria yang akrab disapa Soni itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya hingga kini belum ada surat resmi yang ditujukan padanya. Hanya saja, dia mengkhawatirkan kemungkinan yang terjadi jika ada dua kelompok berdemo di saat yang bersamaan.
"Ini imbauan kami, bayangkan kalau ada yang doa tapi satunya lagi malah berteriak-teriak," kata Soni.
Meski belum menerima pemberitahuan, Soni mengatakan ada kemungkinan perwakilan KSPI menjalin komunikasi langsung dengan aparat kepolisian dan yang dia ketahui komunikasi itu berjalan intens.
Hanya saja, dengan tidak adanya pemberitahuan tersebut, Soni meyakini demonstrasi tidak akan terjadi.
Sebelumnya buruh yang tergabung dalam KSPI akan turun ke jalan hari ini bersamaan dengan Aksi Bela Islam III. Salah satu tuntutan buruh sama dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), yakni penjarakan Ahok.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, tutuntan agar Basuki Tjahaja Purnama dipenjara lantaran buruh menilai Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu telah melakukan berbagai pelanggaran.
"Dugaan korupsi, melanggar HAM karena melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil, merusak lingkungan melalui proyek reklamasi, kebijakan upah murah, dan melakukan penistaan agama," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/12).
(aal)