Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban tewas bencana gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh sebanyak 52 orang. Sementara jumlah korban terluka sebanyak 73 luka berat dan 200 mengalami luka ringan.
Gempa yang berkekuatan 6,4 skala richter yang terjadi pukul 05.03 WIB itu memakan banyak korban karena terjadi di saat banyak orang sedang tertidur.
“Jam 05.03 WIB masih sangat gelap di Aceh, masyarakat masih tertidur saat gempa terjadi,” kata Sutopo dalam siaran pers, Rabu (7/12).
Selain itu, kata Sutopo, goncangan gempa sangat keras, sehingga banyak bangunan yang roboh dan masyarakat tak langsung dievakuasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutopo, peristiwa gempa ini dianggap sebagai tanggap darurat bencana provinsi. “Akan dievaluasi dalam waktu 14 hari ke depan,” katanya.
Sebagian korban luka akibat gempa yang dirawat di RSUD Chik Ditiro, Pidie berjumlah ratusan orang. Para korban kebanyakan mengalami luka di bagian kepala. Mereka mengalami cedera dan patah tulang.
Sementara Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Mohd Riza Faisal mengatakan, banyak korban bencana gempa yang mengalami cedera fraktur atau patah tulang akibat tertimpa maupun terhimpit bangunan yang roboh.
"Korban kebanyakan mengalami cedera pada kepala hingga mengeluarkan darah," kata Riza, seperti dikutip dari Detikcom.