Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengimbau seluruh masyarakat menghormati keberagaman di Indonesia. Imbauan itu disampaikannya menyikapi pembatalan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Gedung Sabuga, Bandung, kemarin malam.
"Kita semua bersaudara sebagai anak bangsa. Bangun rasa saling pengertian, jangan memperkeruh persoalan yang dapat memicu persoalan baru," ujar Aher, sapaan Ahmad, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/12).
Aher meminta seluruh pihak menahan diri agar situasi antarkelompok masyarakat kondusif. Menurutnya, semua elemen masyarakat harus fokus memperkuat persatuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya tidak mengganggu toleransi dan mengganggu kehidupan sosial," tuturnya.
Aher mengatakan, panitia penyelenggara KKR, kepolisian dan lembaga pemerintah daerah yang bertugas di bidang keagamaan seharusnya berkoordinasi jauh sebelum pelaksanaan ibadah.
"Saya pikir kalau ada musyawarah yang dilakukan jauh-jauh hari, tidak mepet dan saling berpikir jernih, saya pikir tidak akan ada masalah seperti itu," katanya.
Kemarin, KKR di Sabuga direncanakan berlangsung dua sesi, yakni pada pukul 13.00 dan 18.30 WIB. Namun, sesi kedua bubar atas permintaan Pembela Ahlus Sunnah. Pihak kepolisian kemudian mencoba memediasi kedua belah pihak.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Winarto menuturkan, panitia KKR akan mempelajari persoalan regulasi. Semua pihak terkait disebut sudah saling memahami dan mempelajari.
(abm/gil)