Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia merupakan rumah bagi setiap agama. Jokowi meyakini agama merupakan pendorong demokrasi di Indonesia, bukan penghalang terjalinnya toleransi.
Jokowi menyadari, mayoritas penduduk Indonesia atau sekitar 85 persen merupakan umat muslim. Namun, ia juga meyakini, Islam di Indonesia tetap mengedepankan perdamaian sebab ajaran Islam masuk Indonesia dengan cara damai.
"Nilai mengenai perdamaian sampai saat ini terus dipegang umat Islam Indonesia. Selain Islam, Indonesia adalah rumah bagi umat kristiani, Katolik, Hindu, Buddha, dan kongfucian," kata Jokowi saat membuka Bali Democracy Forum, Kamis (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengingatkan, nilai-nilai perdamaian juga harus dipegang teguh seluruh umat beragama di Indonesia. Dalam forum itu, ia menceritakan peran agama berabad-abad di Indonesia dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Hal itu, menurut Jokowi, terlihat jelas di masyarakat. Menurutnya, masyarakat dapat merasakan dan menyadari toleransi dan sinergi terjalin di antara mereka terutama yang berbeda keyakinan. Ia mencontohkan Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan.
Ponpes di Bali itu menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi peserta forum. Seperti diketahui, mayoritas masyarakat Bali merupakan umat Hindu.
"Bagaimana mungkin sebuah pondok pesantren dapat hidup aman dan nyaman di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya penganut agama Hindu? Ini semua telah mendorong sinergi antara agama, toleransi, dan demokrasi di Indonesia," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi juga mencontohkan #Aksi212, yang merupakan aksi lanjutan mengenai dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Namun, aksi tersebut berbeda dengan dua aksi sebelumnya.
Pedemo tak lagi berteriak-teriak menyampaikan tuntutannya, melainkan mereka berdoa dan salawat di Halaman Monas. Jokowi pun menyambut baik hal itu. Ia turun langsung menemui pedemo di Halaman Monas dan berterima kasih karena aksi dilakukan super damai.
Dua hal itu membuat Jokowi meminta peran aktif seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan demokrasi dan toleransi tetap terjalin di tengah kemajemukan. Ia menekankan, hal itu mendukung stabilitas, perdamaian yang akan menyejahterakan rakyat.
Pemerintah tak tinggal diam. Jokowi menuturkan, setiap kebijakan nasional pemerintah akan mendukung situasi kondusif kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mendorong sinergi agama, toleransi, dan demokrasi.
"Pendekatan top-down berupa peran aktif pemerintah menjadi kunci, melalui good governance dan supremasi hukum yang sama pentingya dengan penguatan demokrasi dari akar rumput," tutur Jokowi.
(gil)