Bahrun Naim, Dalang Teror Bom Bekasi dan Thamrin

Resty Armenia | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 13:41 WIB
Polisi mengatakan, keempat terduga teroris bom Bekasi tergabung dalam Jamaah Anshorut Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN) di bawah kendali Bahrun Naim.
Pihak Kepolisian menyebut Bahrun Naim sebagai dalang terorisme yang rencananya akan dilakukan di Istana Negara, hari ini, Ahad (11/12). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Kepolisian menyebut nama warga Indonesia yang bergabung dengan kelompok teror ISIS di Suriah, Bahrun Naim, sebagai dalang rencana aksi terorisme yang rencananya akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Ahad (11/12). Bahrun Naim merupakan sosok yang disebut-sebut sebagai dalang bom Thamrin pada Januari 2016.

Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono menuturkan, keempat tersangka terduga teroris yang ditangkap di dua tempat berbeda pada Sabtu (10/12) kemarin adalah anggota jaringan Jamaah Anshorut Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN).

Keempat tersangka terduga teroris yang ditangkap bersama dengan barang bukti bahan peledak berdaya tinggi itu adalah Nur Solihin (NS), Agus Supriyadi (AS), Dian Yulia Novi (DYN), dan perakit bom yang ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah yang berinisial SY alias Abu Izzah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas perintah dari BN yang menyuruh untuk membuat sel-sel kecil dan di antaranya keterlibatan mereka berempat," ujar Awi di Kantor DIV Humas Polri, Markas Besar Polri, Jakarta Selatan.

Ia melanjutkan, "Memang, ini jaringan BN yang tentunya dari Syria dan berafiliasi di Indonesia. Mereka menamakan dirinya sebagai JAKDN, Jamaah Anshorut Khilafah Daulah Nusantara."

Awi menjelaskan, Nur Solihin berperan membuat sel-sel kecil, membeli palu 3 kilogram, merakit bom bersama dua orang yang masih berstatus DPO. Nur Solihin juga diketahui menerima kiriman dari Bahrun Naim sebanyak dua kali, mengantar bom dari Solo kepada Dian atau 'calon pengantin', memperkenalkan pelaku lain kepada Dian, dan mencarikan kontrakan di daerah Bekasi untuk Dian.

Sementara Agus bertugas mengantarkan bom dari Solo ke Jakarta bersama Nur Solihin, mengantar Dian yang akan diturunkan di dekat obyek vital nasional yang rencananya akan diledakkan hari ini, serta menyewa mobil rental untuk digunakan sebagai moda transportasi dari Solo ke Jakarta.

Adapun tugas Dian adalah menjadi 'calon pengantin', mencari kontrakan dengan Nur Solihin di daerah Bekasi, membuat surat wasiat untuk orangtuanya, dan berkomunikasi intensif dengan Bahrun Naim.

"Ia juga menerima uang dari BN sebesar Rp1 juta melalui NS untuk hidup sehari-hari di kontrakannya di Bekasi," ujar Awi.

Sosok terakhir adalah Abu Izzah yang berperan membantu merakit bom yang dibawa Nur Solihin dan Agus ke Jakarta.

"Saat ini, mereka masih diperiksa intensif oleh tim Densus Antiteror 88," katanya.

Awi menuturkan, pasal yang dijeratkan kepada keempatnya adalah Pasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme terkait dengan upaya pengeboman, juncto Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme terkait upaya percobannya.

Keempatnya diancam hukuman penjara seumur hidup.

(wis/yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER