Kapolri: Terduga Teroris di Batam Berencana Serang Singapura

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 05 Agu 2016 16:37 WIB
Keenam terduga teroris yang ditangkap di Batam disebut berhubungan dengan Mujahidin Indonesia Timur. Mereka juga dituduh dekat dengan Bahrun Naim.
Keenam terduga teroris yang ditangkap di Batam disebut berhubungan dengan Mujahidin Indonesia Timur. Mereka juga dituduh dekat dengan Bahrun Naim. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, enam terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8), merencanakan aksi teror di Singapura. Keenam terduga teroris itu sedang menunggu perintah untuk melaksanakan serangan.

"Saya tegas menyatakan, mereka berencana melakukan serangan di Singapura dan Batam," kata Tito di Semarang, Jawa Tengah, siang tadi seperti dilansir Antara.

Tito berkata, para terduga teroris itu berjejaring dengan Bahrun Naim, sosok yang disebut Polri memiliki pengaruh di Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Bahrun kini diduga berada di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, Tito menyebut pimpinan kelompok Batam yang berinisial GHD (31 tahun) juga pernah berhubungan dengan Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di markas Polresta Surakarta.
Menurut catatan kepolisian, GHD juga bertanggung jawab atas keberadaan seorang warga Tiongkok bersuku Uighur dan satu warga Malaysia. Keduanya disebut bergabung dengan MIT.

Selain GHD, terduga teroris yang ditangkap polisi di Batam adalah TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).

"Mereka ditangkap di lima lokasi berbeda sekitar pukul 06.45 WIB sampai 07.53 WIB pagi tadi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar.

Boy, melalui keterangan tertulisnya, menyebut para terduga teroris itu berasal dari kelompok Khatibah Gigih Rahmat.
Kemarin, Detasemen Khusus 88 Antiteror juga menangkap tiga orang yang disebut memiliki hubungan dengan MIT. Ketiganya adalah IA, JA, dan MA.

Polri menyebut ketiganya adalah kurir logistik kelompok teror yang pernah dipimpin Santoso alias Abu Warda itu. Namun, sebelum ini mereka tidak pernah masuk dalam daftar pencarian orang yang diterbitkan kepolisian. (abm/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER