Tak Urusi Makar, Buruh Akui Demo untuk Upah dan Protes Ahok

Dodi Nuriana | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 23:17 WIB
Dalam demo 2 Desember lalu, buruh menuntut upah layak dan Ahok agar dipenjara karena mengizinkan reklamasi dan menggusur sejumlah wilayah.
Said Iqbal bantah buruh terlibat rencana makar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal membantah jika buruh terlibat dalam upaya makar. Dalam demonstrasi 2 Desember lalu, buruh menurut Said menuntut upah layak dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara.

"Buruh tidak ikut serta dan tidak pernah berfikir untuk masuk dalam dugaan makar", kata Said Iqbal, Selasa (13/12) usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus makar di Polda Metro Jaya.

Dalam aksi yang berbarengan dengan doa bersama di Monas itu, buruh menuntut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan dicabut. PP tersebut dituding buruh jadi penyebab penetapan upah murah oleh pemerintah.
Selain itu, buruh juga menuntut agar Ahok dipenjara karena mengizinkan proyek reklamasi yang merusak lingkungan serta melakukan penggusuran yang melanggar hak asasi manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi itu, Said mengklaim buruh tidak didanai oleh siapapun. Dana operasional aksi berasal dari uang iuran buruh.

"Tidak benar bahwa buruh menerima aliran dana dari orang lain, Aksi buruh dibiayai oleh iuran buruh," kata Said.
Said dinilai mengetahui rencana makar yang dilakukan oleh 11 tersangka. Ia dipanggil sebagai saksi dalam perkara ini. Dalam pemeriksaan Said dicecar 31 pertanyaan oleh penyidik selama tiga jam.

Said mengaku, inti dari pemeriksaan adalah untuk mengklarifikasi dugaan keterlibatan massa buruh dalam rencana makar. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER