Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengklaim sejumlah barang terlarang dari anggota Komita Nasional Papua Barat (KNPB) di sejumlah tempat di Papua kemarin. Di antaranya adalah tiga butir peluru dan ganja.
Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, barang bukti didapatkan saat polisi memeriksa dan menggeledah rusunawa di dekat Universitas Cendrawasih, Jayapura.
Anggota KNPB yang berbasis di lokasi tersebut, kata Kamal, memaksa menggelar aksi peringatan Trikora. "Kami mencegah mereka karena ada indikasi tidak baik," kata Kamal saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah negosiasi dilakukan, dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Dalam penggeledahan itu didapatkan barang bukti berupa tiga butir peluru, ganja, dan sejumlah atribut bintang kejora.
Polisi juga mengamankan lebih dari 100 orang. Bukan hanya di Jayapura, polisi dari beberapa kepolisian resor (polres) juga mengamankan beberapa orang. Kamal membantah jika orang yang ditangkap kemarin mencapai 488 orang yang diklaim KNPB.
Kamal mengatakan, penindakan pada rencana aksi kemarin dilakukan karena tidak ada pemberitahuan sama sekali. Mereka juga ditengarai membawa atribut yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berpotensi mengganggu kegiatan masyarakat.
"Apalagi Desember bulan baik di mana umat kristiani merayakan Natal," ujar Kamal.
Sebelumnya Sekretaris Umum KNPB Ones Suhuniap mengatakan, jumlah orang yang ditangkap di Papua lebih dari 400 orang. Mereka ditangkap di sejumlah tempat seperti Merauke, Nabire, Wamena, dan Jayapura.
Anggota KNPB di luar Papua yang juga menggelar aksi serupa seperti di Yogyakarta, Manado dan Gorontalo, juga turut diamankan.
KNPB mengecam penangkapan tersebut karena dibarengi aksi penggeledahan, penyitaan, dan penyiksaan. Terlebih, kata Ones, KNPB juga telah melayangkan surat izin kepada polisi untuk menggelar demonstrasi damai itu.
KNPB menggelar aksi peringatan Trikora yang jatuh tepat pada hari ini, 19 Desember. Trikora adalah operasi militer yang digagas Presiden Soekarno yang bertujuan merebut Papua Barat dari tangan Belanda.
Operasi militer itu berakhir setelah Indonesia dan Belanda menandatangani Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962. Ones menyebut Opeasi Trikora sebagai angkah awal pencaplokan Papua oleh Indonesia.
(sur/asa)