Kapal Ilegal Filipina Hilang saat Dikawal Kapal Perang RI

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 14:59 WIB
Kapal ikan asing asal Filipina hilang dalam pengawalan KRI Layang-635 di Perairan Talaut, Sulawesi Utara. Faktor cuaca dan kondisi geografis jadi penyebabnya.
Ilustrasi penangkapan kapal ikan asing. (ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmabar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina hilang saat dikawal Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang-635. Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Timur (Kadispenarmatim) TNI AL Letkol (L) Maman Sulaeman mengatakan, kapal asing itu hilang saat cuaca buruk dan kondisi geografis di tengah laut.

"Ya, yang hilang kontak KIA Nurhana saat dikawal KRI Layang, hilang kena hujan badai, gelap, cuaca buruk, gelombang besar, kabut, lost contact," kata Maman saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (23/12).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap KIA Nurhana. Selain mengangkut tiga orang ABK KIA, kapal tersebut juga membawa empat ABK KRI Layang. Keempat personel itu sedang melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaut, Sulawesi Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terakhir kontak pada 14 Desember," kata Maman.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamanan pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan, dalam pencarian hari ini, TNI AL mengerahkan KRI Layang, KRI Diponegoro, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat dan dua pesawat udara milik TNI AL, yaitu P-862 & P-615.

Kronologi kejadian

Pada 11 Desember 2016, KRI Layang-635 menuju daerah operasi dalam keadaan siap. Berdasarkan informasi BMKG, cuaca di lokasi juga dinyatakan dalam kondisi baik saat itu.

Mereka melaksanakan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina, dengan melaksanakan kegiatan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) terhadap kapal ikan asing (KIA) bernama Nurhana asal Filipina.

Pada 13 Desember 2016, KRI Layang-635 mendapat kontak secara visual dengan jarak 5 Nm, tampak KIA berbendera Filipina. Di hari yang sama pada pukul 17.15 WIT, KRI Layang-635 melaksanakan peran tempur bahaya permukaan dan peran pemeriksaan kepada kapal asing yang melanggar batas wilayah Indonesia.

Pada titik koordinat 05 49 LU-129 45 BT, tim pemeriksa melaksanakan penggeledahan. Diketahui, KIA Nurhana membawa 24 Warga Negara Asing (WNA) Filipina. Mereka tidak membawa muatan atau dokumen yang lengkap.

Berdasarkan data tersebut, KIA Nurhana dikawal menuju Lanal Melonguane dengan data tambahan bahwa kapal kawalan mampu bertahan selama 4,5 hari dengan cepat 5-8 knots.

Berdasarkan informasi ABK Filipina yang mampu berbahasa Indonesia, terdapat 10 KIA Filipina berada di 30 Nm sebelah barat dari posisi pemeriksaan KIA Nurhana.

Saat pengawalan, tim kawal dari KRI Layang mengklaim telah melakukan prosedur. Tim yang diketuai oleh Letda Laut (P) Faisal Dwi Andarta R. terdiri dari empat orang. Mereka membawa dua pucuk senjata laras panjang, empat magasen, dan 60 butir amunisi tajam.

Rencananya kapal akan tiba di Lanal Melonguane pada 15 Desember 2016 pukul 12.00 WIT. Selanjutnya 21 ABK Nurhana dipindahkan ke KRI Layang-635. Tersisa tiga orang ABK yaitu juru mudi, juru masak, dan KKM untuk dikawal menuju pangkalan terdekat.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro ikut mencari kapal berbendera Filipina yang hilang.Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro ikut mencari kapal berbendera Filipina yang hilang. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Tim Kawal yang berada di KIA Nurhana diperintahkan melaporkan situasi, setiap tiga jam sekali melalui radio HF frekuensi 20.542 dan FM CH.72. Selain itu tim kawal dibekali bahan makanan selama 4-5 hari.

Pada 13 Desember 2016 pukul 18.30 WIT, KIA Nurhana yang diawaki empat personel tim kawal dan tiga ABK Filipina menuju Lanal Melonguane. Sementara KRI Layang-635 melanjutkan patroli sektor menyusuri perbatasan ZEEI.

Hingga pukul 21.00-03.00 WIT tim kawal melaporkan kepada KRI Layang-635 selama pelayaran berjalan aman dan terkendali. Namun pada pukul 06.00 WIT KRI Layang-635 kehilangan kontak tim kawal yang berada di KIA Nurhana.

KRI Layang-635 terus berkomunikasi sampai pukul 10.30 WIT. Kondisi cuaca mulai berkabut ditambah laut yang berombak dan hujan.

KRI Layang melaksanakan pencarian KIA Nurhana yang sampai saat ini masih belum ditemukan. Melalui penyisiran jalur kapal kawalan hingga berada di posisi duga pada pukul 06.00 WIT, pada 14 Desember 2016 pukul 17.15 KRI Layang terjalin komunikasi dengan tim kawal. Namun posisi kapal kawal tidak dapat diterima dengan baik dan jelas.

Pada 15 Desember 2016, KRI Layang-635 terus mencari dengan menyisir arah timur laut dari Pulau Talaud dengan manuver zig-zag. Sementara pada pukul 12.00 WIT mengubah sektor pencarian menuju arah tenggara secara zig-zag dengan pertimbangan kapal kawalan memiliki kendala untuk mengambil track langsung menuju Melonguane.

Karena cuaca buruk, KRI Layang mengubah pencarian ke arah barat. KRI Layang-635 pada 16 Desember 2016 berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim) untuk menggerakan pesawat udara P-850. Mereka melakukan pencarian dari udara dan KRI Ahmad Yant-351 (AMY) untuk mendukung pencarian dan pengisian bahan bakar kepada KRI Layang.

Sampai pukul 13.30 WIT, pesawat udara P-850 bertolak dari Manado menuju utara Morotai dengan sektor pencarian 90 x 35 Nm, namun hasilnya belum ditemukan.

Selanjutnya pada 17 Desember 2016 pukul 13.00 WIT, KRI Layang menuju Morotai untuk melaksanakan dukungan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan. Sementara KRI Ahmad Yani melaksanakan pencarian dengan luas sektor 170 x 30 Nm di selatan, rencana jalur tim kawal dengan hasil yang masih sama KIA Nurhana belum bisa ditemukan. (pmg/yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER