Warga Bima Belum Kembali ke Rumah Meski Banjir Mulai Surut

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Des 2016 04:08 WIB
Meskipun sebagian titik banjir sudah berangsur surut, masyarakat belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi banjir susulan.
Kondisi pasca banjir bandang di Bima. (Foto: ANTARA FOTO/Dhimas B Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dilanda banjir bandang pada Rabu (21/12) lalu, Bima kembali dilanda banjir susulan pada Jumat (23/12).

Hingga Jumat sore pukul 18.00 WITA, ketinggian air di Kota Bima bervariasi antara 1 hingga 1,5 meter dan diketahui terparah merendam daerah Kecamatan Asa Kota dan Kecamatan Rasa Nae Barat.

Meski ketinggian air mulai surut pada pukul 21.30 WITA, namun pada malam hari aliran listrik masih padam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima dilaporkan ada 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, dan 16.226 rumah rusak ringan. Diperkirakan jumlah rumah yang mengalami rusak berat akan bertambah, mengingat hingga berita ini ditulis proses pendataan masih terus dilakukan.

Terjangan banjir bandang juga merusak dua buah jembatan yakni jembatan Penato'i yang menghubungkan Raba dan Kota Bima roboh sejak Jumat sore. Sementara jembatan Padolo yangmenghubungkan Kabupaten Bima dan Kota Bima diketahui mengalami keretakan sehingga harus dipasangi garis polisi untuk alasan keamanan.

Meskipun sebagian titik banjir sudah berangsur surut, masyarakat belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi banjir susulan. Sejauh inipotensi hujan masih tinggi di Kota Bima dan sekitarnya. 

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa  meninggal, namun jumlah masyarakat yang mengungsi di tempat aman terus bertambah. Sejumlah tempat seperti masjid dan bukit di Penaraga, Rite, Santi, Tambana, Dana Traha, Bukit Jatiwangi, Bukit Kosambo Mande, Soncotengge, Bukit Penatoi, dan Dorolonda menjadi titik penampungan korban banjir.

Tim SAR sejak pagi terus menyisir sejumlah titik banjir untuk proses evakuasi. Sejauh ini BNPB sedang menyiapkan bantuan logistik untuk dikirim ke Bima melalui dua cara, yakni melalui pesawat terbang dari Jakarta dan mengerahkan bantuan logistik dari Mataram. Banjir yang kembali merendam Kota Bima membuat jalur pendistribusian bantuan belum bisa dilakukan merata.

Sejumlah kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini antara lain makanan siap saji, ar mineral, air bersih, pakaian, selimut, tenda, tikar matras, pelayanan medis dan obat-obatan. BNPB, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, SKPD, relawan, NGO dan masyarakat terus melakukan penanganan darurat, salah satunya dengan mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER