Pemkab Gorontalo Habiskan 400 Juta Atasi Banjir

M Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 03 Nov 2016 03:05 WIB
Banjir Gorontolo di penghujung Oktober lalu telah merusak rumah warga di empat desa yang dihuni hampir 4000 kepala keluarga.
Kondisi banjir di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, pengujung Oktober lalu. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabupaten Gorontalo tengah dilanda banjir sejak 25 Oktober lalu dan masih berstatus darurat banjir sampai empat hari ke depan. Untuk menanggulangi bencana banjir itu, Pemerintah Kabupaten Gorontao mengeluarkan biaya hingga Rp400 juta.

"Saat ini, sudah memasuki tahap pemulihan. Biayanya hampir Rp 400 juta (yang dikeluarkan Pemkab) untuk penanganan banjir," kata Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat menghadiri diskusi di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Rabu petang (2/11).

Nelson menjelaskan ada beberapa hal yang dilakukan Pemkab Gorontalo untuk pemulihan bencana banjir. Pertama, Pemkab memberikan bantuan pakaian untuk anak-anak yang bersekolah dan memberikan buku-buku pelajaran.
Kedua, memberikan makanan jangka pendek pada korban-korban bencana banjir. Pemkab juga memberikan peralatan memasak bila warga sudah memiliki makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh, satu daerah punya makanan tapi tidak punya tabung gas, tabung gas hanyut. Maka tabung gas yang kami berikan, bukan makanan lagi," kata Nelson.

Selain itu, Pemkab juga memberikan bantuan kepada petani yang lahannya rusak. Bibit-bibit tumbuhan baru diberikan kepada petani agar mereka bisa bercocok tanam kembali.

Nelson menjelaskan bahwa banjir seperti ini merupakan siklus 10 tahunan di Kabupaten Gorontalo yang dipicu oleh curah hujan tinggi. Tahun ini, kata dia, ada 13 kecamatan yang terandam banjir.
Sebanyak tujuh sungai sumber air di Kabupaten Gorontalo juga rusak karena banjir. Kurang lebih 70 persen warga Kabupaten Gorontalo tidak bisa menikmati air berkualitas baik.

"Saat ini tinggal dua kecamatan yang masih banjir. Satu sungai masih rusak dan rumah sakit sudah pulih kembali. Mudah-mudahan dua hari ke depan bisa diselesaikan," kata Nelson.

Tak hanya kerusakan, bencana banjir ini juga menyebabkan korban jiwa. Sebanyak tiga orang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar meninggal dunia.

"Korban itu di tempat yang banjir tidak parah, anak-anak main di sungai kemudian air bah datang dan mereka hanyut. Ada tujuh orang, empat orang selamat," kata Nelson.

Nelson menaksir kerugian yang ditanggung karena banjir ini mencapai Rp150 miliar. Pasalnya, banjir merusak perumahan di empat desa yang dihuni hampir 4000 kepala keluarga.
Ke depannya, Pemkab Gorontalo akan mengeluatkan peraturan daerah (Perda) untuk menanggulangi banjir. Salah satunya adalah Perda tentang Tata Ruang yang diprediksi akan selesai Maret 2017 mendatang.

"Sawah tidak boleh alih fungsi jadi perumahan. Kami sudah tidak beri izin kepada pengembang," kata Nelson. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER