Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jakarta menangkap dua pelaku perampokan yang disertai pembunuhan enam orang di kawasan kompleks perumahan mewah di Kayuputih, Pulogadung. Salah satu pelaku bernama Ramlan Butarbutar yang tewas tertembak oleh polisi, berprofesi sebagai sopir angkutan kota.
Ramlan sedang berada di rumah kontrakan di Gang Kalong, Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi, saat polisi mencokok dan menembaknya. Menurut Ketua RT O8 Kecamatan Rawa Lumbu, Anyih Hamid, Ramlan dikenal sebagai sopir angkot jurusan Bantar Gebang-Bekasi dengan kode angkutan K11.
“Kalau berinteraksi dengannya enggak pernah hanya sebatas mengenal dia, profesinya sebagai sopir angkot,” kata Anyih kepada wartawan, Rabu (28/12).
Menurut Anyih, dia sempat mendengar suara tembakan yang sangat keras saat polisi menyarangkan timah panas ke tubuh Ramlan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya keluar rumah, ingin mendekat namun dilarang polisi,” kata Anyih.
Selain Ramlan, polisi menangkap pelaku bernama Erwin Situmorang dalam rumah kontrakan bersama Ramlan di Gang Kalong. Adapun dua orang lainnya masih dikejar polisi.
Dari Ramlan dan Erwin, polisi menyita beberapa barang di rumah kontrakan di antaranya lima handphone, uang tunai Rp 9,7 juta, jam Rolex, kunci motor dan jaket kulit.
Ramlan merupakan residivis yang pernah ditangkap Polres Depok. Ramlan merupakan kapten dari komplotan perampokan yang dikenal dengan sebutan geng Korea. Dia pernah merampok warga negara Korea di Cibubur.
Ramlan dkk merupakan perampok spesialis barang berharga. Dari rumah korban di Pulomas mereka merampok dua tas yang diduga berisi barang berharga.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan saat dia masih menjadi kepala polsek di Jakarta, Ramlan Butarbutar sudah dikenal sebagai penjahat perampokan.
(yul)