Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan korban meninggal dunia atas insiden terbakarnya kapal Zahro Express berjumlah 23 orang. Sementara, 17 orang lainnya masih belum ditemukan.
"Ada 2 orang ke RS Atma Jaya, 1 orang ke RS Cipto Mangunkusumo, dan 20 orang ke RS Polri karena memang mereka posisinya sudah di kantung mayat. Total 23 orang (tewas)," kata Perwira Piket Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Seply Madreta, saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Minggu (1/1).
Dia menyebutkan, sebanyak 20 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Sementara 11 orang di antaranya telah kembali ke rumah masing-masing, sisanya masih berada di Rumah Sakit Atma Jaya. BPBD belum bisa memastikan jumlah korban yang hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang hilang 17 orang, kami belum
update lagi dari lapangan," katanya.
Evakuasi korban Kapal Zahro Express masih terus dilakukan. Laporan sementara dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta yang dikirimkan ke Posko BNPB menyebutkan, selain 23 orang meninggal dunia, 17 orang hilang, dan 20 orang luka-luka, sebanyak 194 orang dinyatakan selamat.
Kapal terbakar saat berada pada 1 mil sebelah Barat Muara Angke. Diperkirakan kapal membawa sekitar 200 penumpang yang sebagian besar akan berwisata ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu (1/1) pukul 08.45 Wib.
Saat ini kapal sudah ditarik oleh Kapal Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di pelabuhan Muara Angke. "Kondisi kapal gosong dan rusak berat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis.
Tim SAR dari Basarnas, Dinas Penanggulangan Kebakaran DKI, Polri, BPBD DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, TNI, Dinas Kesehatan PMI, SKPD, relawan dan pihak lain masih melakukan evakuasi dan penanganan korban.
Penyebab kebakaran kapal dan jumlah penumpang secara pasti masih diselidiki petugas di lapangan.
(pmg)