Jakarta, CNN Indonesia -- Selain pemberitaan kasus hukum, usai sidang keempat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kemarin, ramai pula diperbincangkan soal
Fitsa Hats.
Semua bermula dari berita acara pemeriksaan (BAP) salah satu saksi, Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Dalam BAP, Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam DKI Jakarta itu tertulis pernah bekerja di
Fitsa Hats dalam kurun waktu 1992 hingga 1995.
Fitsa Hats tersebut merujuk pada restoran Pizza Hut, sebuah restoran pizza asal Amerika Serikat yang gerainya tersebar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (4/1) pagi, #fitsahats menempati urutan keempat topik yang paling banyak dibicarakan pengguna Twitter di Indonesia.
Novel menyatakan pernah bekerja di Pizza Hut pada tahun 1992 hingga 1995. Ia bekerja di Pizza Hut Bendungan Hilir, Jakarta pusat di bagian mesin.
Soal kesalahan ejaan itu, pria yang akrab disapa Habib Novel itu mengatakan tidak detail memperhatikan BAP.
"Saya tanda tangan enam lembar, enggak mungkin satu per satu huruf saya teliti," kata Novel.
Ahok ikut mengomentari kesalahan ejaan Pizza Hut itu. Ia mengatakan, Novel sepertinya malu mengakui pernah bekerja di sebuah perusahaan asal Amerika Serikat.
Karena itu Ahok menuding Novel memelesetkan Pizza Hut menjadi
Fitsa Hats.
"Ada saksi yang malu karena pernah kerja di Pizza Hut
. Nama itu diganti karena mungkin berpikiran tidak boleh (bekerja) dipimpin orang yang beda iman," kata Ahok kemarin usai sidang di Gedung Kementerian Pertanian.
Ahok menyatakan dia tertawa membaca BAP yang memuat keterangan itu. Apalagi belakangan Novel menyatakan tak memperhatikan dokumen BAP yang ditandatanganinya.
Selain viral di media sosial, banyak netizen memposting gambar-gambar lucu terkait
Fitsa Hat itu. Salah satunya logo restoran Pizza Hut yang diberi tulisan
Fitsa Hats.
Selain meledek Novel dengan kesalahan itu, ada pula yang membelanya. Misalnya yang mempertanyakan mengapa Novel yang disalahkan, padahal yang mengetik BAP adalah polisi.
(sur/yul)