Kejar Ali Kalora dan Rangga, Operasi Tinombala Diperpanjang

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2017 11:45 WIB
Masih ada 10 orang anak buah Santoso yang belum tertangkap. Kapolri menyebut, dua di antaranya, Ali Kalora dan Rangga adalah sosok sadis.
Operasi Tinombala di Poso diperpanjang untuk mengejar sisa-sisa anak buah Santoso. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah diperpanjang hingga April 2017. Perpanjangan operasi ini manargetkan 10 anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa, terutama Ali Kalora, pengganti Santoso yang tewas pada Juli 2016.

"Operasi Tinombala akan berlanjut hingga April," kata Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (4/1).

Tito mengatakan keputusan untuk memperpanjang operasi ini dilakukan setelah evaluasi dalam pelaksanaan operasi selama setahun terakhir.
Selain Ali Kalora, sosok penting di kelompok radikal ini menurut Tito adalah Firdaus alias Daus alias Barok alias Rangga. Tito menyebut keduanya adalah sosok sadis yang harus ditangkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ali kalora cs dan Barok yang sadis yang memotong leher orang tua, kami akan kejar dia," kata Tito.

Operasi Tinombala mulai digelar awal tahun lalu. Operasi ini adalah lanjutan dari operasi sebelumnya, Camar Maleo.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, perpanjangan Operasi Tinombala telah dilakukan sebanyak empat kali.

Sejak dibentuk pada Januari 2016, operasi gabungan TNI/Polri ini harusnya berakhir pada 8 Mei. Namun lantaran belum menyelesaikan misinya, Operasi Tinombala diperpanjang hingga 6 Agustus.
Pada perpanjangan kedua operasi ini, pimpinan MIT, Santoso alias Abu Wardah ditembak mati. Sementara istri Santoso yang selalu menyertainya bergerilya di hutan menyerahkan diri.

Operasi Tinombala kembali diperpanjang hingga 4 Oktober. Dalam periode ini, orang nomor dua di MIT, Basri alias Bagong ditangkap. Kepemimpinan MIT selanjutnya diyakini beralih ke Ali Kalora, anggota paling senior kelompok ini.

Karena belum semua anggota MIT ditangkap, operasi ini kembali diperpanjang hingga 4 Januari 2017.

Selama Operasi Tinombala digelar, sebanyak 24 orang anggota MIT berhasil ditangkap, 14 di antaranya meninggal dunia, termasuk Santoso.

Tim Satuan Tugas Tinombala juga berhasil menyita 17 senjata api dan mengamankan 11 bom.

(sur/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER