Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana Pasar Santa, Jakarta Selatan pada Kamis lalu relatif tak terlalu ramai. Tak banyak orang terlihat melakukan tawar-menawar di tempat itu. Di tengah suasana tersebut, CNNIndonesia.com tertarik untuk menelusuri tembakau gorila yang marak diperbincangkan.
Jenis tembakau itu populer setelah insiden pilot 'mabuk' beberapa waktu lalu, diduga menggunakan tembakau itu menjadi pemberitaan.
CNN Indonesia tiba di satu toko tembakau di pasar tersebut. Ketika ditanya perihal tembakau Gorila, penjaga toko menegaskan tokonya tidak menjual tembakau kontroversial tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada, kami tidak jual tembakau yang aneh-aneh seperti itu, " kata penjaga toko yang enggan menyebutkan namanya.
Ketika CNN Indonesia menanyakan dimana tembakau Gorila, penjaga toko itu juga mengaku tidak tahu.
"Tidak tahu saya soal itu, " katanya, terkesan tak ramah. Tampaknya, pemberitaan negatif tentang tembakau Gorila itu mempengaruhi respons sang penjaga toko.
Tak hanya di Pasar Santa, CNNIndonesia.com pun menelusuri keberadaan tembakau Gorila di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Beberapa pedagang tembakau yang ditemui, juga menyatakan mereka tidak menjual tembakau Gorila. Mereka juga tidak tahu dimana tembakau tersebut bisa didapat.
"Kami cuma jual tembakau biasa, kayak jenis Warning," kata Dedi (40), salah satu pedagang tembakau di Glodok.
 Ilustrasi ganja. ( Thinkstock/Johny87) |
Pemesanan OnlinePencarian tembakau gorila di pasar umum ternyata nihil. Namun pengalaman berbeda datang dari pemesanan secara daring.
CNNIndonesia.com pun mencoba menelusuri penjualan tembakau tersebut di dunia maya. Hasilnya, muncul satu akun facebook yang mengklaim menjual tembakau gorila.
CNN Indonesia mengirim pesan pada akun tersebut, dan respons pun muncul dua jam kemudian. Akun facebook itu menjawab permintaan dengan menyodorkan harga dan mekanisme pembayaran.
Untuk pemesanan tembakau gorila sebesar 5 gram ke atas, biayanya Rp450.000 dengan mekanisme pembayaran
cash on delivery atau pembayaran dilakukan setelah barang diterima.
Sedangkan untuk pembelian 2,5 gram dengan biaya Rp250.000, dilakukan melalui transfer ke nomor rekening tertentu. Sementara barangnya akan diantar menggunakan ojek
online.Akun tersebut menyatakan hingga kini masih banyak yang mencari tembakau gorila. Namun ia enggan menjelaskan jumlah orang yang mencari tembakau tersebut per hari nya.
"Soal jumlah tidak tentu, " ujar pengelola akun tersebut.
Respons akun tersebut terhadap tiap pertanyaan CNN Indonesia.com relatif lambat. Setelah transfer uang dilakukan, tujuh jam kemudian tembakau itu diantar ojek
online. Ilustrasi akun facebook.( REUTERS/Rick Wilking) |
Jakarta TimurAgak sulit melacak sumber pasokan tembakau itu karena pengelola akun Facebook tersebut enggan mengatakannya.
Namun, pengakuan sopir ojek
online yang mengantarkan tembakau itu menyatakan, dirinya mengambil barang itu dari Kampung Baru, Jakarta Timur.
Hal ini merupakan bukti bahwa tembakau gorila bisa didapat melalui pembelian
online. Badan Narkotika Nasional (BNN) sendiri mengakui penjualan tembakau gorila saat ini hanya dilakukan melalui daring, bukan pasar umum.
"Penjualannya itu secara
online, jadi kami susah untuk mendeteksi peredarannya di masyarakat," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Slamet Pribadi.
Badan Narkotika Nasional sebelumya telah melabeli tembakau gorila sebagai narkotik jenis baru berdasarkan uji laboratorium sementara. Tembakau tersebut diklaim mengandung zat kimia bernama AB-CHMINACA yang dianggap bisa menimbulkan efek halusinasi seperti ganja.
Efek halusinasi, mungkin, bisa terjadi atau tidak, namun penjualan tembakau gorila secara
online sudah tampak di depan mata.
(asa)