Dua Warga Asing yang Hilang di Aceh Tak Pernah Lapor Imigrasi

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 01:21 WIB
Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh memastikan tidak pernah menerima laporan kunjungan dua WNA sampai keduanya dikabarkan hilang.
Ilustrasi petugas Basarnas mencari korban yang hilang. (dok. Pos SAR Basarnas)
Meulaboh , CNN Indonesia -- Dua orang warga negara asing yang hilang di Aceh diketahui tidak pernah melaporkan kunjungannya ke pihak imigrasi setempat.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh Ian F Marcos, memastikan tidak pernah menerima laporan kunjungan dua WNA sampai keduanya dikabarkan hilang.

"Kedua WNA itu tidak pernah datang memperpanjang izin tinggalnya di Kantor Imigrasi Meulaboh. Kalau saat masuk Indonesia bisa lewat mana saja, pastinya tidak melapor di sini," kata Ian di Meulaboh, Minggu (15/1), seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan menyikapi berkembang informasi terkait hilangnya dua WNA di kawasan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, yang masuk dalam wilayah hukum Kantor Imigrasi Meulaboh.

Sebelumnya Kedutaan Besar Negara Jerman dan Belgia melaporkan kepada pemerintah Indonesia terkait hilangnya dua warga mereka di wilayah Pulau Sumatera. Setelah dilakukan pencarian oleh Basarnas ditemukan petunjuk di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Kedua bule yang merupakan wisatawan mancanegara itu yakni Yvan Ghislain Nico (36) warga negara Jerman, dan Lina Kall (31) warga negara Belgia, seharusnya sudah kembali ke negara mereka terhitung 1 Januari 2017.

Operasi pencarian korban hilang oleh Badan SAR Nasional telah dilakukan sejak Jumat (6/1) dan operasi pencarian telah dihentikan pada Jumat (13/1) malam dengan hasil pencarian nihil. Operasi pencarian kemudian dilanjutkan dengan motode inteligensi SAR.

"Kami juga ikut melakukan pencarian bersama tim. Mereka masuk ke Aceh sini tidak mesti juga wajib melapor ke Imigrasi Meulaboh. Kalau mereka masuk saya pikir tidak masalah, kan bisa lewat Bali, Jakarta dan sudah melewati pemeriksaan," tutur Ian.

Sementara itu Koordinator Pos SAR Simeulue, Rahmad Kenedy menambahkan, meski operasi pencarian menyisir di perairan laut, darat, dan udara telah dihentikan, namun pencarian terhadap WNA hilang itu masih dilakukan dengan metode lain.

Basarnas menggumpulkan informasi lewat apapun yang dapat dipercaya sebagai sumber petunjuk yang kemudian ditindak lanjuti, namun sejauh dua hari pascaoperasi penyisiran ditutup belum juga ditemukan petunjuk keberadaan dua WNA itu.

"Sudah dua hari ini kami lakukan inteligensi seputar kawasan titik pertama komunikasi terakhir mereka belum ada petunjuk baru. Kami masih diperintahkan untuk tetap mengumpulkan informasi-informasi mencari kedua WNA itu," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER