Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan daerah perbatasan di Indonesia masih 'telanjang'. Alasannya, jumlah tentara yang minim saat berjaga-jaga di halaman depan Indonesia itu.
Padahal, panjang kawasan perbatasan Indonesia diklaim menempati urutan terbesar kedua di dunia setelah Kanada.
Untuk itu, Wiranto meminta kepada seluruh gubernur untuk mendata daerah-daerah perbatasan yang membutuhkan tambahan penjagaan tentara. Pendataan dilakukan karena Pemerintah hendak memindahkan konsentrasi penempatan tentara ke kawasan perbatasan tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya konsep baru, militer berada di perbatasan, akan menumbuhkan kehidupan baru di sana. Ketika pasukan sudah ditempatkan di sana otomatis akan dibangun puskesmas, ada pasar, tempat ibadah, keamanan terjamin," kata Wiranto di Jakarta, Selasa (17/1).
Wiranto mengaku belum mengetahui jumlah tentara yang akan dipindahtugaskan ke perbatasan. Namun, ia menyebut telah berkomunikasi dengan Tentara Nasional Indonesia ihwal rencana tersebut.
Ia berjanji akan mengungkap rincian program pemindahan tentara ke perbatasan dalam waktu dekat. Namun, Wiranto juga meminta bantuan kementerian dan lembaga lain untuk membantu implementasi pemindahan tentara ke perbatasan.
Sentra Ekonomi BaruMenurut Wiranto, penempatan tentara di perbatasan dapat menumbuhkan ekonomi dari daerah pinggiran. Wiranto yakin akan ada pertumbuhan ekonomi yang mengiringi pemindahan tentara ke perbatasan.
"Otomatis merangsang masyarakat untuk ikut menempati sentra ekonomi baru. Artinya ada pemerataan penduduk, penghasilan, APBD daerah yang tadinya minus akan ada perputaran uang baru," tuturnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengatakan bahwa penyebaran tentara tak merata. Jumlah pasukan TNI cenderung terpusat di Pulau Jawa.
"Saya melihat saat ini penempatan gelar pasukan TNI di titik paling utara sebelah timur, di titik utara sebelah barat, dan di titik selatan bagian timur dan barat masih kurang," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/1).
Jokowi menyatakan, penataan dan pemerataan pasukan TNI di seluruh wilayah merupakan keharusan demi membentuk pertahanan yang kuat dan kokoh.
Jokowi meminta TNI berperan aktif dalam membangun pinggiran dan kawasan perbatasan Indonesia, seperti Kepulauan Natuna, Kepulauan Miangas, Biak, Merauke, dan Rote.
Langkah ini sejalan dengan fokus percepatan pemerataan pembangunan nasional dua tahun terakhir. Pemerataan semakin diintensifkan demi mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi antarwilayah terutama kawasan timur dan barat Indonesia.