Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono hingga saat ini belum melakukan kesalahan apapun saat memimpin ibu kota. Menurutnya, Sumarsono sudah selayaknya memegang tanggung jawab besar sebagai pengganti gubernur.
"Kalau pelaksana tugas tidak punya kewenangan apapun, bagaimana jika ada penandatangan suatu hal yang mendesak? Kepala daerah yang sudah cuti kan tidak boleh teken," ujar Tjahjo di Bandung, Jawa Barat, Rabu kemarin.
Tjahjo mengatakan, sebelum mengambil keputusan vital, selama ini Sumarsono selalu berkoordinasi dengan Kemendagri dan DPRD DKI Jakarta. Lebih dari itu, Tjahjo menyebut Sumarsono memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta yang sedang cuti, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu soal gaya saja. Mungkin Ahok gayanya rock dan jazz, sementara Soni rock keroncong. Jadi tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Soni," tuturnya.
Sejak menjadi Plt Gubernur, sejumlah kebijakan Sumarsono disorot publik, antara lain persetujuannya atas usulan APBD 2017 dari DPRD DKI Jakarta senilai Rp70,19 triliun. Nominal itu naik dari Rp67 triliun yang dibahas pada era Ahok.
Kebijakan rotasi, promosi, dan demosi Sumarsono kepada 5.032 pegawai negeri sipil juga ramai dibicarakan masyarakat Jakarta.
Kebijakan Sumarsono lain yang disorot adalah ketika menggelar rapat dengan sejumlah Kepala Dinas DKI Jakarta di atas kereta wisata, menuju Yogyakarta.
"Setelah bekerja setahun penuh, saya kira tidak ada salahnya mereka rekreasi," kata Soni soal rapat tersebut.