Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas imigrasi dan Detasemen Khusus anti Teror 88 mengamankan 17 WNI yang diduga berafiliasi dengan kelompok teror ISIS, Sabtu (21/1).
Penangkapan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, setelah pihak Densus 88 dan kantor imigrasi melakukan pemantauan terhadap mereka.
"Ya, 17 WNI. Kemarin, sebelum mereka tiba, kami sudah mendapat info, lalu berkoordinasi. Mereka masuk secara normal. Setelah mendarat, kami amankan," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/1).
"Jadi pergerakan mereka sudah dipantau terlebih dulu oleh Densus 88. Ini hasil operasi intelijen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-17 WNI itu tiba di bandara pukul 18.10 WIB dengan menggunakan penerbangan Turkish Airline TK 056. Saat ini, mereka sedang menjalani proses pemeriksaan oleh Densus 88.
Agung mengaku belum mengetahui bukti-bukti keterkaitan mereka dengan ISIS.
"Ini baru sebatas dugaan karena dari hasil pemantauan, jalur penerbangan mereka dari sana (Suriah)," kata Agung.
Ke-17 WNI yang diamankan antara lain FW, S, M, SMA, APA, IOM, UAS, RRZ. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Makassar, Pandeglang, Malang, dan Padang.
Agung juga tak menutup kemungkinan belasan WNI itu dibebaskan. Sebab, kata dia, hal serupa pernah terjadi terhadap 8 WNI di Batam yang sempat diamankan karena diduga terkait jaringan teror.
"Saat itu mereka (8 WNI) diamankan karena dideportasi oleh pemerintah Singapura. Tetapi setelah diselidiki, mereka hanya rombongan santri dari Sumatera yang ingin berobat," katanya.
(wis)