Jakarta, CNN Indonesia -- Massa yang berdemo ke Polda Metro Jaya hari ini berasal dari berbagai daerah. Mereka bahkan menginap sehari sebelumnya di masjid Al Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Syamas Fajaruddin, warga Majalengka sejak pukul 20.00 WIB tiba di Jakarta dan menginap di masjid Al Azhar. Dia mengaku bergabung dalam demo pemeriksaan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, karena panggilan hati.
“Saya datang atas nama pribadi bukan bendera kelompok,” kata Syamas, Senin (23/1).
Sementara itu, Rahmat Hidayat, warga Ciamis yang datang ke Jakarta bersama dengan teman-temannya yang bergabung dalam organisasi Laskar Ciamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rahmat, keikutsertaannya dalam demo untuk menuntut keadilan. "Saya menuntut keadilan di negara ini," ucapnya.
Bagi Rahmat versi keadilan adalah dengan melepaskan Rizieq dan menghukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok saat ini sedang menjalani sidang dugaan kasus penistaan agama.
“Kenapa habib yang selalu dituntut, (sedangkan) Ahok dibiarkan. Saya tidak mengerti," kata Rahmat.
Sementara itu, Sekjen Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI, Novel Chaidir Hasan Bamukmin menyatakan massa yang akan berdemo mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab mencapai puluhan ribu orang.
“Insya Allah diikuti puluhan ribu mungkin ratusan ribu orang, kami meminta penghentian kriminalisasi ulama,” kata Novel kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini Polda Metro Jaya akan memeriksa Rizieq Shihab terkait tuduhan pecahan uang rupiah tahun emisi 2016 berlogo palu arit. Rizieq dilaporkan sebanyak dua kali oleh dua organisasi masyarakat berbeda di Polda Metro Jaya.
Pada Minggu (8/1), Rizieq dilaporkan oleh Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah (JIMAF). Laporan itu berkaitan dengan ceramahnya yang menyebut uang baru berlogo palu arit.
Pada Selasa (10/1), Rizieq kembali dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih. Mereka menilai, Rizieq telah menyebarkan fitnah terkait logo uang baru dan fitnah terhadap Presiden RI Joko Widodo sebagai komunis.
Dalam video berdurasi 13 menit yang diunggah akun resmi FPI TV ke media sosial, Rizieq seolah meyakinkan masyarakat yang hadir, bahwa logo itu betul berlambang palu arit.
"Bagian yang bukan palu arit disamarkan. Kami tanya saudara, sejak kapan uang negara pakai palu arit, ini bukan fitnah, ini fakta, fakta," ujar Rizieq dalam cuplikan video tersebut.
(yul)