Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menanggapi santai cuitan Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono soal
hoax atau berita bohong. Wiranto berpendapat, masyarakat dapat menilai sendiri kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.
"Jadi kita lihat realitaslah ya. Kita boleh prihatin tapi jangan sampai kita menimbulkan sesuatu perasaan waswas yang berlebihan," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (23/1).
Jumat (20/1) lalu, SBY mengunggah keluhan soal informasi palsu yang marak di Indonesia, "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar
hoax berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang?" cuitnya melalui akun @SBYudhoyono.
Cuitan ini mendapat banyak perhatian dari pengikutnya. Setidaknya, cuitan itu sudah disukai 13,2 ribu, dibagikan sebanyak 14,1 ribu, dan dikomentari 7,2 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, Wiranto berkata, setiap pemerintahan pasti mengalami tantangan yang fluktuatif. Hal itu disampaikannya karena turut berada di jajaran pemerintahan tiga era sebelumnya, yakni Presiden kedua Soeharto, Presiden ketiga B.J Habibie, dan Presiden keempat Abdurrahman Wahid.
"Termasuk era saat ini kita masih menghadapi ancaman, hambatan, dan tantangan yang sama," tutur mantan Panglima ABRI ini.
Menurutnya, ancaman itu dapat diatasi apabila seluruh elemen masyarakat turut menjaga kondisi bangsa.
Tanggapan santai juga diberikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia mengatakan, pemerintah sudah memperhatikan dan mengambil langkah mengatasi
hoax sejak lama.
"Memang dunia media sosial ini banyak dikotori hoax. Tapi kan pemerintah sudah menyatakan sejak kapan, rapat terbatas sejak jauh hari," kata Rudiantara.
(yul)