Ketua DPR Dukung Hoax Ditindak Secara Hukum

M Andika Putra | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 14:23 WIB
Ketua DPR Setya Novanto meminta semua pihak tak membesar-besarkan fenomena hoax. Namun, kata dia, hoax harus ditangani secara serius agar fitnah tidak tersebar.
Ketua DPR Setya Novanto berharap hoax tak terlalu dikhawatirkan atau dilebih-lebihkan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakikan Rakyat Setya Novanto mengatakan berita palsu (hoax) tak perlu dibesar-besarkan atau terlalu dikhawatirkan. Ia meminta masyarakat mempercayakan sepenuhnya penanganan hoax pada penegak hukum.

Menurut Setya, hoax memang perlu ditangani agar tidak berlanjut menjadi sebuah fitnah yang merugikan.

"Serahkan masalah ini (hoax) pada mekanisme hukum, saya berharap masalah hoax ini dievaluasi jangan sampai ada penyebaran fitnah," kata Setya, Senin (23/2) di Kompleks DPR, Jakarta.
Ketua Umum Partai Golkar ini yakin soal hoax bisa terkendali karena pemerintah sudah turun tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setya menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono melalui twitter. Dalam akunnya @SBYudhoyono, SBY menyatakan bahwa juru fitnah dan penyebar "hoax" berkuasa dan merajalela.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang?" tulis SBY. Cuitan tersebut diakhiri dengan tanda *SBY* yang berarti Ketua Umum Partai Demokrat itu yang menulisnya sendiri.
Soal cuitan itu, Presiden Joko Widodo juga sudah menanggapinya. Menurut Jokowi, di era keterbukaan ini, bukan hanya Indonesia yang berhadapan dengan hoax, tapi semua negara. "Enggak perlu banyak keluhan," kata Jokowi kemarin.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan, cuitan SBY itu merupakan bentuk kritik untuk pemerintah. Hal itu tidak disampaikan secara langsung lantaran Demokrat berada di luar pemerintahan.

"Itu kan bagian dari tugas pemerintah untuk mengatasi masalah fitnah, hoax. Karena yang memiliki kekuasaan kan pemerintah," kata Syarief.
(sur/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER