Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) menyatakan, ia tidak ada niatan maju dalam pemilihan presiden 2019. Menurutnya, dukungan terhadap penghapusan angka ambang batas presiden dalam revisi UU Penyelenggaraan Pemilu bukan karena niatan menjadi calon presiden.
"Bukan, saya enggak mungkin maju. Saya enggak mau dan tidak punya niat di situ. Saya sedang di politik, bukan di pemerintah," kata OSO, panggilan Oesman di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (24/1).
Ia mengatakan, dirinya tak akan mengubah keputusan yang telah dibuat Hanura. Sebelumnya, Hanura telah mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinan periode 2019-2024.
Keputusan itu diambil melalui musyawarah nasional luar biasa jelang akhir tahun lalu. Dukungan resmi disampaikan Wiranto yang kala itu masih menjadi Ketua Umum Hanura. Kini, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu dipercayakan menjadi Ketua Dewan Pembina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang diputuskan Hanura, saya akan teruskan. Masa Hanura sudah dukung, kemudian saya... terkecuali ada hal-hal yang memang Hanura harus meningkatkan," tutur Wakil Ketua MPR ini.
OSO mengatakan, semua politikus Partai Hanura memiliki kesempatan berpolitik yang sama. Hal ini dikarenakan Partai Hanura tak diisi orang secara turun temurun.
"Siapapun bisa, enggak ada politik dinasti. Itu hebatnya. Semua orang merasa punya kesempatan nanti menjadi ini dan itu, tidak ada hambatan. Saya enggak menghambat orang," tuturnya.
Ia tak mau berandai-andai mengenai masa depan Hanura di tangannya. Menurutnya, ia berusaha semaksimal mungkin meningkatkan partai yang didirikan Wiranto ini, salah satunya dengan masuk lima partai terbesar dua tahun mendatang.
"Syukur-syukur menjadi lima besar, kalau jadi tiga besar bukan salah saya. Salah yang kerja," guyonnya.
(obs)