Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yakin tak ada keterlibatan anggota Polri dalam penyelundupan senjata di Sudan. Menurutnya, tak mungkin anggota Polri menyelundupkan senjata karena sudah dibekali senjata sendiri.
"Enggak lazim. Untuk apa, polisi bukan penyelundup senjata. Orang sudah punya senjata sendiri kok," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (24/1).
Menurut Wiranto, anggota misi perdamaian PBB di Darfur, Sudan sudah melewati pemeriksaan sebelum kembali ke Indonesia. Saat akan masuk ke bandara, seluruh perlengkapan telah disusun rapi dan diberi label.
Namun setibanya di lapangan terbang diketahui tas berisi senjata dan amunisi. Senjata yang ditemukan terdiri dari 29 senapan Kalashnikov, empat buah GM3, dan 61 jenis senjata lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk lain, jenis lain, cap lain. Itu dari mana tidak tahu. Siapa yang menaruh juga tidak tahu. Tapi terlanjur diperiksa," kata Wiranto.
Mantan Panglima ABRI ini meminta semua pihak tak terlalu meributkan hal ini. Pemerintah telah mengirimkan tim mulai dari kepolisian hingga duta besar untuk menginvestigasi lebih lanjut dugaan ini. Ia berharap perkara ini segera selesai karena menyangkut martabat bangsa.
Sebelumnya, diberitakan Sudanese Media Center, pasukan Indonesia ditahan saat hendak pulang setelah menyelesaikan operasi di Sudan. Mereka diduga berupaya menyelundupkan sejumlah senjata dan amunisi.
Sebanyak 140 personel dikirimkan ke Sudan untuk menggantikan tugas dari pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang pulang pekan lalu. Pasukan ini tergabung dalam United Nations Mission in Darfur (Unamid).
Unamid mengerahkan pasukan ke Darfur sejak Desember 2007 silam untuk membantu menghentikan kekerasan yang menargetkan warga sipil di Sudan bagian Barat.
Selama dua tahun terakhir, Sudan, Uni Afrika, dan PBB merundingkan penarikan pasukan Unamid dari Sudan Barat. Pasalnya, situasi di negara itu berangsur stabil. Para pengungsi internal pun sudah mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Unamid merupakan pasukan penjaga perdamaian internasional terbesar kedua yang mengerahkan sekitar 20 ribu tentara setiap tahunnya. Anggaran tahunan mereka mencapai sekitar US$1,35 miliar.
(sur/sur)