Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar menutupi hasil pertemuannya bersama Presiden Joko Widodo sore ini. Pertemuan tertutup ini dilakukan di Istana Merdeka dan berlangsung sekitar satu jam.
Ia sama sekali tak berkomentar mengenai pertemuan itu meski diberondong pertanyaan awak media. "Sudah, mau tahu saja," ujar Antasari di Kompleks Istana Kepresidenan sembari menaruh jari telunjuknya di depan mulut.
Mantan jaksa ini juga terlihat menghindari media. Ketika keluar, ia berdiri sekitar lima meter dari awak media. Gestur tangannya pun menunjukkan seperti tak ingin dimintai komentar.
"Kemarin dari pagi sampai malam, saya meladeni rekan-rekan Anda. Jadi saya batuk," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan itu terputus karena ia menghindar ketika didekati awak media. Antasari juga terlihat berputar-putar berupaya menemukan mobilnya. Ia akhirnya berhasil meninggalkan Kompleks Istana sekitar pukul 16.53 WIB.
Antasari sebelumnya menyampaikan kedatangannya ke Istana hanya untuk berterima kasih kepada Jokowi karena telah menyetujui dan meneken Keppres pemberian grasi.
Saat itu, ia membantah akan membahas mengenai tindak lanjut dan pengungkapan kasus bersama Presiden.
Sementara itu, kuasa hukum Antasari, Boyamin Saiman sempat menyatakan kliennya akan mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung agar dapat bebas murni secara hukum dalam perkara pembunuhan Nasrudin.
Ia juga menyatakan, tim akan membongkar pesan singkat terkait perkara ini, yang diterima Antasari pada 2010 silam. Saat itu, kuasa hukum Antasari sebenarnya sudah melapor ke Polda Metro Jaya, namun tidak ditindaklanjuti.
Pesan singkat itu diyakini menjadi novum atau bukti baru pengajuan PK sekaligus bisa membongkar kasus Antasari yang sebenarnya.
Kuasa hukum Antasari sudah menghubungi ahli teknologi informasi Institut Teknologi Bandung. Selain itu, kuasa hukum juga akan membuktikan mengenai baju korban dan tenaga medis yang merawat korban, serta kesaksian palsu.
(wis)