Polisi Ungkap Alasan Tangkap Firza Husein

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 21:20 WIB
Kepolisian menyebut telah dua kali memanggil Firza Husein terkait kasus dugaan makar. Namun, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rikwanto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto membeberkan alasan penangkapan Firza Husein hari ini. Menurutnya, Firza yang juga Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, tidak kooperatif menyikapi panggilan kepolisian untuk diperiksa soal dugaan makar.

"(Diperiksa) dugaan makar. Yang bersangkutan (Firza Husein) dipanggil dua kali enggak datang," kata Rikwanto saat dikonfirmasi, Selasa (31/1).
Sementara itu, pengacara Firza, Azis Yanuar mengaku kecewa dengan penjemputan paksa yang dilakukan oleh polisi. Sebab, kata dia, kliennya baru akan mendatangi kepolisian esok untuk menjalani pemeriksaan.

"Besok jadwal pemanggilannya, namun dia dijemput paksa dari rumahnya,” kata Azis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azis mengaku semakin kecewa lantaran polisi menghalangi pengacara mendampingi Firza di ruang pemeriksaan Mako Brimob.
Firza dijemput di kediamannya di Pinang Ranti, Jakarta Timur sekitar pukul 11.00 WIB. Dia langsung dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua untuk diperiksa.

Firza merupakan tersangka kasus dugaan makar yang diamankan polisi menjelang aksi 2 Desember 2016. Dia adalah Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC) yang diduga mengorganisir pendanaan aksi 212. Namun, polisi menduga ada aliran dana untuk kegiatan makar.

Terkait yayasan SSC, Firza mendapat somasi atau teguran hukum dari pengacara Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. 
Tommy melayangkan somasi pertama pada 20 Desember 2016, berisi permintaan klarifikasi atas pernyataan Firza yang menyebut Tommy sebagai pemilik SSC. 

Karena somasi pertama tak mendapat tanggapan, Firza mendapat somasi yang kedua kali. (wis/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER