Demo 'Basah' Pendukung Rizieq, Senyum Riang Penjual Jas Hujan

Filani Olyvia | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 15:30 WIB
Pedagang jas hujan mendapat untung besar saat berjualan di tengah aksi massa di depan Polda Metro Jaya. Barang jualan mereka laris manis.
Penjual jas hujan di lokasi demo meraup untung banyak. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ungkapan "Hujan adalah Berkah" sepertinya sangat berlaku bagi Edi Yusuf. Saat seratusan peserta aksi mendukung Rizieq Shihab kehujanan, Edi meraup rejeki.

Jas hujan plastik yang dijajakannya laku keras. Hanya dua jam ia berjualan di depan Polda Metro Jaya, 10 lusin jas hujannya ludes dibeli peserta aksi.

Pria 56 tahun ini memang pintar membaca peluang. Ia tak punya pekerjaan tetap. Sehari-hari ia mengasong di jalanan. Apapun dijualnya tergantung apa yang kira-kira jadi kebutuhan orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat tahu akan ada aksi di Polda Metro Jaya dan saat ini sedang musim hujan, Edi memilih berjualan jas hujan atau ponco.

Ternyata prediksinya benar. Hujan sejak pagi mengguyur kawasan Senayan dan sekitarnya.

"Sudah habis 10 lusin," katanya sumringah, Rabu (1/2).

Satu jas hujan dijualnya Rp10 ribu. Ia berjualan sejak pukul 10.00 WIB. Saat tengah hari, dari 120 jas yang berhasil dijualnya Rp1,2 juta masuk ke sakunya.

Ditanya soal keuntungan, Edi blak-blakan. I mengaku membeli jas hujan itu Rp60 ribu per lusinnya. Artinya, modal membeli jas hujan Rp5.000 dan keuntungan yang didapatnya Rp5.000 untuk satu jas hujan atau 100 persen keuntungan.

Massa tetap menggelar aksi meski di hujan deras mengguyur. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)

Dua jam mangkal di lokasi demo, uang Rp600 ribu dibawa pulang Edi.

Bukan kali ini saja Edi meraup berkah dari aksi demo. Dalam aksi massa sebelumnya Edi juga untung banyak. Saat aksi #411 dan #212, Edi memilih berjualan makanan dan minuman. Saat itu barang jualannya juga laris manis. 


Nasib mujur Edi tak berlaku pada Haryanto, rekan Edi sesama penjual asongan. Dia telat sadar hari ini bakal hujan. Sebelum ke lokasi demo di depan Polda Metro Jaya, Haryanto buru-buru berbelanja jas hujan ke kawasan Kota, Jakarta Barat.

"Jadi agak telat, belum laku banyak," ujar Haryanto.

Jas hujan yang dijualnya memang laku, tapi tidak selaris Edi yang sejak kemarin membaca peluang dagang.

Tapi rejeki memang sudah ada yang mengatur. Haryanto tak meratapi rejekinya hari ini. Pasalnya ia sudah lebih dulu untung besar.

Berdagang di tengah massa yang hadir dalam sidang penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama di Kementerian Pertanian kemarin, ada yang memborong tiga lusin jas hujannya.
Pengunjuk rasa menggelar salat zuhur di jalan raya meski dalam kondisi basah. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)

"Kebetulan rumah saya dekat sana. Lumayan, diborong sampai 3 lusin," kata Haryanto.

Kehadiran pedagang seperti Edi dan Haryanto sangat membantu peserta demo. Dengan jas hujan itu, pakaian mereka bisa tetap kering.

Jas hujan plastik itu juga dipakai oleh peserta sebagai sejadah darurat saat mereka salat zuhur berjamaah di atas aspal basah.


Hujan terus turun mengguyur kawasan selatan Jakarta. Namun massa tetap menggelar aksi mengawal pemeriksaan tokoh Front Pembela Islam Rizieq Shihab dan Munarman serta Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir.

Seperti aksi dalam pemeriksaan sebelumnya, massa tak akan mundur hingga tiga orang yang diperiksa itu selesai.

Dengan penuh semangat massa terus mengumandangkan takbir dan nyanyian-nyanyian bernuansa religi. Sesekali lirik nyeleneh pun dilantunkan.

Kami berdakwah, bukan berghibah
Kami berjihad, bukan penjahat

Bukan makar, tak main bakar
Bukan liar, tak main hajar

Selain semangat yang membuat mereka tetap kuat, bisa jadi jas hujan Edi yang membuat pakaian tetap kering, jadi faktor tersendiri pengunjuk rasa ini tak masuk angin dan tetap sehat untuk berunjuk rasa menyampaikan pendapatnya.

[Gambas:Video CNN] (sur/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER