Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar kesepakatan damai terkait tudingan yang menyebut GMNI sebagai organisasi baru dari
underbouw Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kader HMI menyebut GMNI sebagai perubahan dari CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia). Kader HMI Abraham Lagaligo yang merupakan Ketua HMI Cabang Surabaya 2002-2003, memuat tudingan itu dalam tulisan yang berjudul "Sejarah Berulang, Dulu HMI Sekarang FPI".
"Kami akhirnya sama-sama menemukan satu solusi, menyelesaikan masalah ini dengan ciri orang Indonesia, etikat baik, kekeluargaan, bersepakat untuk saling memaafkan, menjaga hubungan baik, saling bahu membahu mengawal NKRI," kata Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik, Senin (6/2).
Chrisman menyebut materi yang ditulis oleh Abraham tidak sesuai dengan fakta dan jauh dari kebenaran. Abraham Lagaligo meminta maaf dan mengakui kesalahan dalam penulisan sejarah terkait CGMI dan HMI. Selain itu juga mengakui kesalahan terkait CGMI underbow PKI dan sekarang menjadi GMNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dalam kajian tersebut tidak ada data-data sejarah dan fakta pendukung. Sehingga kutipan tersebut memang salah dan tidak bisa dibenarkan.
"Saya menyatakan untuk meminta maaf, dan merevisi tulisan yang saya posting dengan tempat yang sama, dengan disertai permintaan maaf," ujar Abraham.
Abraham juga menyatakan ke depannya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Tak hanya itu, dengan konferensi pers ini, lanjutnya juga memperlihatkan GMNI dan HMI satu barisan untuk melawan komunisme.
"Saya menyatakan alhamdulillah, HMI dan GMNI satu barisan dalam menentang komunisme. Itu kebahagiaan yang tiada duanya," kata Abraham.
Setelah menyampaikan permintaan maaf, Abraham kemudian membacakan secara lengkap isi Kesepakatan Perdamaian antara Presidium GMNI dan dirinya. Kesepakatan itu ditandatangani antara Abraham dan Chrisman yang disaksikan oleh Koordinator Presidium Nasional KAHMI Mahfud MD dan Ketua Umum GMNI Ahmad Basarah.
(yul)