Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian membantah tudingan yang menyebut Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan telah memprovokasi bentrokan massa dalam aksi unjuk rasa 4 November.
Dalam sebuah video yang diunggah di
Youtube, Iriawan terlihat terlibat perbincangan dengan anggota Front Pembela Islam (FPI) ketika gas air mata dilepaskan untuk membubarkan demonstran di sekitar Istana Merdeka, Jumat pekan lalu.
Dalam video itu, Iriawan disebutkan tengah meminta sejumlah anggota FPI untuk memukuli anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diduga menjadi dalang kericuhan dalam aksi unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi video itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan pertemuan itu berlangsung setelah demonstrasi selesai.
Menurut Awi, saat itu Iriawan sedang berjalan mengelilingi area demonstrasi untuk menemui massa yang masih tersisa. Ia pun bertanya kepada sejumlah massa, mengapa tidak menangkap massa yang berbuat ricuh.
Sebab, kata Awi, berdasarkan kesepakatan antara Kapolda, Pangdam Jaya, dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, demonstrasi 4 November adalah aksi damai.
"Habib menjamin tidak ada kerusuhan nanti, 'laskar saya yang akan mengamankan demo. Nanti kalau ada yang rusuh, laskar saya yang akan menangkap'," kata Awi menirukan ucapan Rizieq kala itu, saat ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Menurut Awi, langkah Iriawan itu bukan bertujuan untuk menghasut atau memprovokasi, melainkan menagih janji Habib Rizieq.
Namun saat video tersebut diunggah ke Youtube, Iriawan dituduh memprovokasi FPI dan HMI untuk berkelahi.
Awi pun meminta pengunggah video tersebut segera meminta maaf kepada Iriawan. "Nanti kena
hate speech itu kalau tidak minta maaf sama Kapolda, lihat saja itu," ujarnya.
Video yang di-
upload pada Sabtu lalu (5/11) itu kini menjadi viral di media sosial dan sudah dilihat lebih dari 180 ribu kali.
Kerusuhan pecah dalam Aksi Bela Islam 4 November. HMI belakangan dituduh sebagai provokator. Saat demonstrasi, sejumlah media melaporkan pergerakan massa HMI cukup agresif.
Polisi kemarin malam menangkap Sekretaris Jenderal Pengurus Besar HMI Amijaya. Penangkapan dilakukan di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No. 25A, Jakarta Selatan, sekitar pukul 23.00 WIB.
“Mereka datang membawa surat penangkapan dan menyebut ada kaitannya dengan aksi 4 November kemarin,” ujar Wakil Bendahara Umum PB HMI Tegar Putuhena, saat dikonfirmasi pagi tadi.
(gil/rel)