Jayapura, CNN Indonesia -- Warga perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Kabupaten Keerom menyerahkan satu pucuk senjata api laras panjang dan 15 butir amunisi aktif kepada aparat TNI. Penyerahan seperti ini juga pernah dilakukan sebelumnya berupa senjata laras panjang dan 502 butir amunisi aktif.
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf Boni C Pardede menjelaskan, warga yang menyerahkan senjata berinisial MT, seorang mantan anggota kelompok antipemerintah di wilayah perbatasan.
"Penyerahan senjata diterima langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Mayor Arm Fence D Marani di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Jumat pekan kemarin," kata Boni seperti dilansir Antara, Minggu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Boni, penyerahanan senjata api dan belasan amunisi itu melalui pembinaan teritorial yang lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan. Cara ini mengedepankan kesadaran dan pengertian masyarakat tentang hukum, keamanan, dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
"Sebagai contoh seminggu yang lalu, Korem 172/PWY melalui pembinaan teritorial dengan merangkul masyarakat sehingga dengan kesadaran sendiri menyerahkan satu buah senjata laras panjang rakitan dan 502 butir amunisi aktif," tutur Boni.
Boni menyatakan, kesadaran masyarakat menyerahkan senjata dan amunisi tanpa diminta menunjukkan bahwa prajurit Korem 172/PWY berhasil mengambil hati rakyat lewat pembinaan teritorial.
“Kami telah dan terus melaksanakan berbagai upaya dalam menciptakan situasi yang aman, damai dan tentram di tanah Papua khususnya di wilayah Korem 172/PWY," katanya.
Sementara, senjata api yang diserahkan MT berupa satu pucuk senjata standard laras panjang jenis mouser buatan Belgia dengan kondisi baik dan 15 butir munisi kaliber 7,62 MM.
Boni mengimbau warga lain yang masih menyimpan senjata dan amunisi, untuk segera menyerahkan ke aparat atau langsung datang ke Korem 172/PWY. “Negara kita melarang menyimpan sejata secara ilegal, sehingga Papua yang damai dan tenteram dapat terwujud," ujar Boni.