Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku bom panci di Cicendo, Bandung, Jawa Barat sempat mengamuk di dalam kantor Kelurahan Arjuna. Pria tersebut mengancam para pegawai kelurahan dengan menggunakan pisau yang dibawanya.
Sekretaris Kelurahan Arjuna, Ganjar Budi mengatakan, pria tersebut masuk ke kelurahan saat dikejar-kejar warga. "Saat dia masuk, kami semua panik karena dia bawa pisau dan mengancam," kata Ganjar seperti diberitakan
Antara, Senin (27/2).
Pria ini dikejar warga sekitar karena sebelum masuk kantor keluarahan dia meledakan sebuah bom panci bertekanan tinggi (presto) yang berdaya ledak rendah. Ia kemudian dikejar warga dan bersembunyi ke kelurahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kantor kelurahan itu, pria itu bertanya siapa yang pimpinan di sana.
"Mana pimpinan di sini, saya tidak takut," kata Ganjar menirukan perkataan pelaku. Namun pertanyaan itu tak dijawab para pegawai kelurahan.
Pelaku kemudian pindah ke lantai dua kantor kelurahan. Di sana ia sempat mengamuk dengan melemparkan sejumlah perabotan ke lantai satu.
Para pegawai menurut Ganjar sempat mengimbau pelaku untuk menyerahkan diri. "Tapi dia tetap saja bertahan dan mengatakan 'tidak takut, tidak takut'," ujarnya.
Tak beberapa lama kemudian, polisi datang. Para pegawai pun memilih kabur menyelamatkan diri keluar kantor kelurahan.
Ganjar mengaku tak kenal pria tersebut. Ia hanya memperkirakan pria itu mengenakan pakaian serba hitam, dan tinggi sekitar 170 cm. Polisi menyebut ciri lain seperti berambut ikal, mengenakan baju cokelat dan jaket hitam.
Polisi akhirnya menembak pria tersebut, dan saat menjalani perawatan medis meninggal dunia.
(sur/yul)