Jakarta, CNN Indonesia -- Perlengkapan senjata yang dibawa oleh para pengawal Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud akan didata oleh kepolisian. Pendataan senjata pengawal kepala negara asing ini merupakan prosedur standar keamanan.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigadir Jendral Suntana mengatakan pendataan akan dilakukan dua kali yakni saat kedatangan dan kepulangan.
"Pada saat datang dan saat pulang itu (senjata) didata," kata Suntana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawal kepala negara asing, kata Suntana, tidak bisa sembarangan membawa senjata. Jumlahnya harus dinegosiasikan dengan petugas keamanan di Indonesia.
Hasil negosiasi nantinya akan dicocokkan dengan perhitungan saat kedatangan dan kepulangan rombongan.
Raja Salman tiba di Indonesia hari ini setelah melakukan lawatan kenegaraan di Malaysia. Ini merupakan kunjungan kedua keluarga kerajaan Arab Saudi ke Indonesia setelah tahun 1970.
Rombongan Raja Salman berjumlah 1.300 orang. Dia juga membawa serta 25 pangeran, 10 menteri dengan menggunakan tujuh pesawat Boeing serta satu buah pesawat Hercules.
Dalam rombongan, Raja Salman akan dikawal ketat oleh pengawal kerajaan yang disebut Resimen Penjaga Keluarga Kerajaan Arab Saudi. Pengawal kerajaan ini merupakan pasukan elite yang diambil dari Angkatan Darat Arab Saudi. Mereka merupakan garda terdepan yang mengawal hidup dan mati keluarga kerajaan.
Di Indonesia, Polri sudah menyiagakan pasukan di titik-titik yang dilalui rombongan Raja Salman yakni Bandara Halim Perdanakusuma, Istana Bogor, Masjid Istiqlal dan Hotel tempat rombongan kerajaan menginap.
Raja Salman dan rombongan juga dijadwalkan berlibur di Bali usai menyelesaikan agenda kerajaan di Jakarta.
(sur/gil)