Raja Salman Gratiskan Haji Lima Keluarga Densus 88 Tiap Tahun

Martahan Sohutoron | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 20:30 WIB
Pemberian Raja Salman itu merupakan kerja sama antara Polri, BNPT, dan pemerintah Arab Saudi pada 2015. Kesepakatan itu diikat pada kunjungan Salman pekan ini.
Pemberian Raja Salman itu merupakan kerja sama antara Polri, BNPT, dan pemerintah Arab Saudi pada 2015. Kesepakatan itu diikat pada kunjungan Salman pekan ini. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud akan menggratiskan ongkos haji untuk lima keluarga anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri setiap tahun. Pemberian khusus itu hanya untuk para personel densus yang terluka atau gugur saat bertugas.

Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, pemberian tiket naik haji gratis itu merupakan salah satu kesepakatan antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Densus 88, dan pemerintah Arab Saudi pada 2015.

"Ada pembicaraan bahwa beliau akan memberikan reward kepada anggota densus yang telah gugur atau terluka. Setiap tahunnya, lima orang dinaikkan haji," ujar Awi di Jakarta, Kamis (2/3).
Berdasarkan data Polri, jumlah anggota Densus 88 yang terluka atau meninggal dunia saat bertugas hingga saat ini mencapai 70 orang. Awi mengatakan, untuk anggota Densus 88 yang meninggal dunia, tiket naik haji gratis akan diberikan kepada ahli waris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembebasan ongkos haji gratis itu merupakan bagian dari nota kesepahaman Polri dan kepolisian Kerajaan Arab Saudi terkait pemberantasan tindak terorisme.

"MoU ini tentunya menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Polri dan Kepolisian Arab Saudi terkait penanganan pemberantasan terorisme," ujar Awi.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pada kunjungannya ke Indonesia pekan ini, Raja Salman sepakat memberikan ongkos haji gratis untuk lima keluarga anggota Densus 88.

Ia menilai, kebijakan Raja Salman itu merupakan bentuk keakraban Arab Saudi dan Indonesia. "Mereka (anggota Densus 88) dianggap sebagai syuhada," tutur Pramono.
(abm/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER