Eks Pejabat Garuda Indonesia Bantah Terlibat Suap Rolls Royce

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 20:41 WIB
Kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat Rolls Royce di Garuda Indonesia hingga kini masih terus bergulir di proses penyidikan KPK. Saksi masih diperiksa.
Gedung KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pejabat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hadinoto Soedigno membantah terlibat kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat Rolls Royce. Hal ini diungkapkan Hadinoto usai diperiksa KPK sebagai saksi bagi mantan Direktur Utama PT Garuda Emirsyah Satar yang telah menjadi tersangka dalam kasus ini.

"Tidak ada kaitannya dengan saya," ujar Hadinoto, Kamis (2/3).

Ia enggan mengungkapkan lebih lanjut saat disinggung soal teknis pengadaan mesin pesawat tersebut. Mantan Direktur Operasional PT Citilink Indonesia ini mengaku sudah lelah menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik KPK.
"Saya mau istirahat saja, capek saya. Mohon izin ya saya mau pulang," tuturnya menghindari awak media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, keterangan Hadinoto sangat dibutuhkan oleh penyidik dalam kasus ini. Saat Emirsyah memimpin Garuda Indonesia, Hadinoto menjabat sebagai Direktur Teknik di maskapai tersebut.

"Tentu kasus ini linier dengan peran saksi, sehingga saksi mengetahui apa yang terjadi saat itu," ucap Febri.
Menurut Febri, penyidik KPK terus menggali keterangan dari sejumlah saksi untuk menelusuri dugaan suap tersebut. Selain Hadinoto, KPK juga memeriksa mantan Executive Vice President (EVP) Engineering, Maintenance, and Information System Garuda Indonesia Sunarko Kuntjoro dan mantan Senior Manager Maintenance Budget Garuda Indonesia Dodi Yasendri.

"Kami klarifikasi keterangan para saksi. Apakah ada klausul setelah pengadaan atau biaya pemeliharaan mesin pesawat. Kami akan buktikan itu," tutur Febri. (rdk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER