Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut Menteri Informasi dan Kebudayaan Arab Saudi Adel Al Toraifi mengapresiasi kebebasan pers di Indonesia. Arab Saudi ingin belajar soal itu.
Saat ini, kata Rudiantara pemerintah Arab Saudi mulai menjalankan prinsip keterbukaan pers. "Mereka (Arab Saudi) mau belajar tentang itu (kebebasan pers)," kata Rudi usai bertemu Menteri Informasi dan Kebudayaan Arab Saudi di Hotel Raffles, Jumat (3/3).
Rudiantara mengatakan, Arab Saudi tertarik dengan cara Indonesia dalam mengatur industri pers dan punya keinginan untuk mempelajarinya.
UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers merupakan satu-satunya undang-undang yang tidak memiliki peraturan pemerintah. Hal itu untuk menghindari pers dikendalikan oleh pemerintah. Rudi mengungkapkan itu kepada Menteri Adel Al Toraifi dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kami bicara mengenai mulai terbukanya pers di sana. Saya sampaikan di Indonesia ini dengan reformasi dengan UU Pers tidak ada lagi kontrol dari pemerintahan, kaget juga mereka," ujarnya.
Rudiantara juga sempat menyinggung soal
World Press Freedom Day yang akan digelar di Jakarta pada 1 hingga 4 Mei 2017 mendatang.
World Press Freedom Day merupakan acara yang digelar setiap tiga tahun sekali untuk memperingati, mengevaluasi, dan membela kebebasan pers.
Rudiantara mengatakan Arab Saudi akan mengirimkan perwakilannya untuk datang di
World Press Freedom Day sebagai upaya untuk melakukan keterbukaan pers di sana.
"Mereka mau mengirim utusan khusus
Word Pers Freedom Day," tutur Rudiantara.
(wis/pmg)