Jakarta, CNN Indonesia -- Satu korban jiwa bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditemukan Tim SAR Gabungan pada Sabtu (14/) sore. Diperkirakan 26 lainnya masih tertimbun longsor.
Sementara itu, ratusan warga diungsikan ke dua posko yang sudah disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menghindari longsor susulan.
"Ratusan warga sudah kami pindahkan ke tempat yang lebih aman dan ditempatkan di posko," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, Sabtu (1/4), mengutip
Detik.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, posko pengungsian berlokasi di rumah Kepala Desa Banaran dan dekat perumahan warga yang lokasinya lebih aman.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto mengatakan, pemprov akan memberikan dukungan dalam bentuk dapur umum.
"Gerak cepat kami lakukan melalui dukungan penyiapan dapur umum, logistik, pengerahan personel BPBD Provinsi Jawa Timur dan Tagana (Taruna Siaga Bencana)," ujar Benny.
Dia menambahkan, untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana tanah longsor, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mengirim dua alat berat yakni eskavator. "(Eskavator) yang kecil diambilkan dari UPT Bina Marga di Madiun. Sedangkan yang besar disewakan," ujarnya.
Pada pukul 16.00 tim SAR Gabungan yang terdiri dari Koramil, Polsek Pulung, Tagana, BPBD Ponorogo, Dinas Kesehatan dibantu relawan menghentikan pencarian korban karena hujan. Kondisi cuaca dan medan yang labil dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor susulan.
Akses jalan menuju lokasi bencana sempit dan sulit dicapai, dengan kebutuhan mendesak penggunaan alat berat.
Longsor tebing setinggi 100 meter terjadi pada Sabtu (1/4) pukul delapan pagi. Bencana longsor ini diawali bunyi gemuruh yang didengar warga pada pukul 07.30 WIB. Sebagian masyarakat yang mendengar hal itu langsung menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Menurut siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, 23 rumah tertimbun dan mengalami sebagian kerusakan hingga rusak berat akibat longsor.
Diperkirakan 50 orang terkena bencana dengan mayoritas bisa menyelamatkan diri. Tujuh belas orang mengalami luka-luka dan kini dirawat di Puskesmas Pulung.